Identitas Bayi Korban Lion Air JT 610 Berhasil Dikenali Karena Cap Telapak Kaki Kanan
- Jenazah bayi berusia setahun tiga bulan korban Lion Air JT 610 telah berhasil diidentifikasi tim DVI Polri
Penulis: Gita Irawan
Editor: Anita K Wardhani
Suyanta mengatakan ada dua metode yang biasa dilakukan timnya untuk mengidentifikasi jenazah lewat sidik jari.
Pertama dengan menggunakan Inafis Portable System (IPS).
Sistem tersebut dioperasikan dengan komputer yang menyimpan database sidik jari.
Data sidik jari tersebut didapat lewat lembaga kependudukan seperti Disdukcapil yang menyimpan rekaman sidik jari penduduk.
Jika dari sistem tersebut tidak berhasil diperoleh data yang akurat, maka akan dilakukan cara kedua.
Cara kedua yang dipakai tim Inafis adalah dengan pencocokkan kasat mata.
Menurut Suyanta, waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi jenazah lewat sidik jari sangat bervariasi karena tergantung dengan kondisi sidik jari korban.
"Keduanya harus dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati," kata Suyanta.
Sejak hari pertama operasi tim DVI dalam proses identifikasi jenazah korban Lion Air JT 610, Suyanta mengatakan total ada 36 personel Inafis yang ikut dalam operasi tersebut.
"Kita ada tiga tim, satu tim 12 orang. Cukup banyak," kata Suyanta.
Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, kembali berhasil mengidentifikasi 6 jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada Jumat (9/11/2018).
Sejak hari pertama operasi DVI Polri pada Senin (29/10/2018) telah berhasil mengidentifikasi total 77 orang dari 189 korban kecelakaan pesawat tersebut.
Kepala Rumah Sakit RS Polri Said Sukanto (RS Polri Kramat Jati) Brigardir Jenderal Polisi dr. Musyafak mengatakan Tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi 6 jenazah pada Jumat (9/11/2018).
"Hasil. Sidang rekonsiliasi yang dilaksanakan pada Jumat 9 November pukul 16.00 WIB telah diidentifikasi 6 penumpang," ujar Musyafak dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Senin (5/11/2018).