Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudirman Said: Indonesia Butuh Pemimpin Berkonsep

Sudirman Said mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki konsep yang jelas dan kuat.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sudirman Said: Indonesia Butuh Pemimpin Berkonsep
Istimewa
Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said setelah diskusi Membedah Visi Ekonomi Capres 2019 yang diselenggarakan Habibie Center, Senin (12/11/2018) di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAIndonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki konsep yang jelas dan kuat. Persoalan negara yang rumit, besarnya tekanan ekonomi global, penduduk yang banyak, dan kesenjangan harus diurus dengan pendekatan konsepsional.

“Indonesia perlu pemimpin berkonsep. Persoalan-persoalan yang ada tidak bisa didekati dengan pendekatan sporadis karena hal itu hanya akan memperdalam ketertinggalan kita,”kata Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said dalam diskusi Membedah Visi Ekonomi Capres 2019 yang diselenggarakan Habibie Center, Senin (12/11) di Jakarta.

Dalam kesempatan itu Sudirman mengingatkan, agar kerja-kerja pembangunan berkonsep dan tidak sporadis, maka pengurusan sektor ekonomi harus diserahkan kepada para teknokrat agar bisa menyusun konsep-konsep untuk menyelesaikan problema yang ada.

Mengembalikan urusan ekonomi pada teknokrat, menurut Sudirma, merupakan salah satu prasyarat membangun fundasemental ekonomi.

Prasyarat lainnya adalah penegakan hokum juga harus diserahkan pada profesional yang ahli di bidangnya.
“Jangan urusan hukum diserahkan pada politisi. Ini untuk menjaga agar penegakkan hukum tidak dipolitisir,” papar dia.

Baca: Sudirman Said: Waspadai Genderuwo Ekonomi

Prasyarat ketiga adalah pentingnya single identity number (identitas kependudukan tunggal). Karena hal ini akan mempermudah beragam urusan, mulai dari pembayaran pajak, penerima subsidi, dan urusan lainnya yang membutuhkan data kependudukan.

Prasyarat keempat adalah peningkatan kapasitas SDM. Pendidikan vokasi (kejuruan) penting diperiritaskan karena akan melahirkan angkatan kerja yang siap pakai dan memiliki keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.

Berita Rekomendasi

“Tapi semua prasyarat itu bisa operasional jika ada kepemimpinan yang kuat, yang memiliki visi besar, serta mampu melakukan pendekatan konsepsional,” pungkas Sudirman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas