Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PDIP Kritik Titiek Soeharto Soal Orba: Bertentangan Dengan Semangat Reformasi

Ahmad Basarah menyebut, peryataan Titiek Soeharto itu merupakan salah satu platform perjuangan Partai Berkarya

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in PDIP Kritik Titiek Soeharto Soal Orba: Bertentangan Dengan Semangat Reformasi
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Politikus PDI Perjuangan Ahmad Basarah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah menanggapi peryataan politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto yang menginginkan Indonesia kembali pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

Ahmad Basarah menyebut, peryataan Titiek Soeharto itu merupakan salah satu platform perjuangan Partai Berkarya, sehingga ia sangat menghormati peryataan Titiek Soeharto tersebut.

Baca: Ahmad Basarah : Politik Identitas Meretakkan Persaudaraan dan Persatuan Bangsa

Namun, Ahmad Basarah mengingatkan kembali semangat reformasi yang kini sedang berjalan.

"Era reformasi lahir dan berjalan sampai sekarang sebagai antitesa dari kritik terhadap penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan di bawah Pak Harto selama 32 tahun yang menjalankan prinsip-prinsip kekuasaan secara otoritarian," kata Ahmad Basarah di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

Wakil Ketua MPR RI ini menyebut, keinginan kembali ke era Orde Baru dapat diindikasikan ingin mewujudkan kembali kepemimpinan pemerintahan yang otoritarian.

"Itu bertentangan dengan semangat reformasi yang kita bangun saat ini, karena Pak Harto mengakhiri jabatannya tidak secara istikamah kalau secara Islamnya," ungkap Ahmad Basarah.

Berita Rekomendasi

Ahmad Basarah mengatakan, keluarnya Tap MPR Nomor 11 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) menjadi alasan dan pertanyaan besar soal kepemimpinan Soeharto.

Bunyi Tap MPR itu, katanya, juga memuat tentang mengadili para pejabat negara yang diduga melakukan tindak pidana korupsi termasuk mantan Presiden Soeharto.

"Jadi secara yuridis ketatanegaraan status Pak Harto ini adalah tersangka korupsi," tegas Basarah.

Untuk itu, menurutnya, semangat menghadirkan kembali era Orde Baru perlu dipertimbangkan ulang.

"Tetapi secara politik kita menghormati keputusan Partai Berkarya jika ingin menjadikan tujuan perjuangannya mengimplementasikan kembali apa yang menjadi pola cara kepemimpinan Pak Hatto waktu itu," terang Basarah.

Dikabarkan, melalui akun Twitter pribadinya, @TitiekSoeharto yang diunggah pada Rabu, 14 November 2018 mentwit kalimat yang menyinggung Orde Baru.

Baca: Respons Politikus PSI Sikapi Cuitan Titiek Soeharto Soal Era Soeharto

Dia mengatakan, jaman pemerintahan ayahnya, Indonesia dalam keadaan yang sukses dan swasembada pangan.

"Sudah cukup... Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia," kata Titiek Soeharto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas