Haedar Nashir: Perbedaan Pandangan Politik Harus Dibalut Rasa Persaudaraan
Pada acara itu, juga dilakukan penekanan tombol sebagai tanda launching gambar KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, SURAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, memandang hal wajar adanya perbedaan pandangan politik.
Namun, dia meminta, agar perbedaan itu tetap terjalin dalam satu ikatan persaudaraan sebagai anak bangsa Indonesia.
"Perbedaan politik tetap diikat oleh rasa bersaudara dan tak menyuburkan suasana perseteruan, yang merugikan kehidupan bersama," ujar Haedar Nashir, di acara Milad Muhammadiyah ke-106 di Puro Mangkunegaran Surakarta, pada Minggu (18/11/2018) malam.
Untuk itu, dia mengingatkan, pentingnya "Ta'awun Untuk Negeri". Menurut dia, gerakan itu dapat diaktualisasikan melalui upaya membangun kebersamaan dengan jiwa tulus memajukan kehidupan bangsa.
Apabila terdapat perbedaan dan kepentingan antara satu dengan yang lain, kata dia, masing-masing pihak mau saling berkorban dan berbagi bukan saling mengutamakan kepentingan dan menang sendiri.
Dia menjelaskan, Ta'awun diwujudkan antara sesama warga dan komponen bangsa dengan sikap tindakan dan usaha bekerjasama secara nyata semua pihak mau saling peduli dan berbagi serta saling hidup maju dan makmur.
Dia menambahkan, dalam kehidupan kebangsaan jangan sampai perebutan kekuasaan menimbulkan egoisme kelompok secara ekslusif yang berlebihan sehingga menggerus kebersamaan.
"Jangan sampai terjadi paradoks di ruang publik menyuarakan ukhuwah dan gotong royong, tetapi dalam praktek menampilkan sikap aji mumpung, mau menang sendiri dan kebiasaan menyisihkan pihak lain yang beda pandangan atau golongan demi kejayaan dan kemenangan diri atau golongan diri atau kelompok," tambahnya.
Sebelumnya, Organisasi Muhammadiyah merayakan acara Milad Muhammadiyah ke-106 di Puro Mangkunegaran Surakarta, pada Minggu (18/11/2018) malam.
Pada tahun ini, acara Milad Muhammadiyah mengambil tema "Ta'awun Untuk Negeri".
Di kesempatan itu, dilakukan Pencanangan Program Pembangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Provinsi NTB dan Provinsi Sulawesi Tengah.
Selain itu, diberikan penghargaan Muhammadiyah Awards kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla.
Pada acara itu, juga dilakukan penekanan tombol sebagai tanda launching gambar KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah.
Penekanan tombol dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan perwakilan dari Puro Mangkunegaran Surakarta.