Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Diminta Menjadi Pemilih yang Cedas dan Rasional

Pada momentum Pemilu serentak 2019, mahasiswa diminta untuk cerdas dalam memilih serta rasional dalam menentukan pilihannya.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mahasiswa Diminta Menjadi Pemilih yang Cedas dan Rasional
ist
Seminar 'Menjadi Pemilih Cerdas' yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Komisi Pemilihan Umum, dan Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), di Aula Kampus Teknik, Jumat (16/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa bakal andil untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu serentak 2019.

Pada momentum itu, mahasiswa diminta untuk cerdas dalam memilih serta rasional dalam menentukan pilihannya.

Hal ini ditegaskan Rektor Untirta Sholeh Hidayat saat membuka Seminar 'Menjadi Pemilih Cerdas' yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Komisi Pemilihan Umum, dan Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), di Aula Kampus Teknik, Jumat (16/11/2018) lalu.

Ia mengatakan pemilu menjadi parameter dalam demokrasi berdasarkan Undang-undang Dasar 45 dan Pancasila.

“Ciri-ciri pemilih cerdas yakni memastikan bahwa pemilih sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap. Serta memahamirekam jejak dari calon anggota legislative, presiden dan memahami mengerti secara mendalam visi misi para calon legislative, DPD dan presiden,” kata Rektor Untirta dalam keterangan yang diterima, Senin (19/11/2018).

Mahasiswa, kata dia, agar menjadi pemilih yang rasional bukan yang emosional.

“Sebanyak 40 persen dalam Pemilu Serentak merupakan pemilih pemula. Karenanya mahasiswa bernotabene pemilih pemula untuk memanfaatkan kesempatan lima tahun sekali ini untuk menentukan nasib bangsa,” ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain Tenaga Ahli Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik pada Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hendrasmo mengingatkan mahasiswa agar dapat memilah informasi hoaks atau tidak di jagad dunia maya.

Katanya, demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang bebas polusi atau hoaks.

“Kami juga mengajak kepada masyarakat dan mahasiswa untuk tidak mudah terprovokasi, dan peduli terhadap informasi yang diterima dengan melakukan kroscek terlebih dahulu sebelum menyebar informasi tersebut,” katanya.

“Pemilih yang cerdas bisa membedakan mana hoax mana bukan. KPU Banten sendiri sudah mendeglarasikan tolak berita hoaks, politisasi agama, dan money politic,” imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas