Diskusi 4 Tahun Kinerja Pemerintah Jokowi - JK dan Objektivitas Pers Siap Digelar
Pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla selama 4 tahun ini menunjukan tren positif, berbagai program
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla selama 4 tahun ini menunjukan tren positif, berbagai program yang diagendakan sudah dijalankan dengan maksimal dan terlihat hasilnya. Namun, sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum melihat bahwa pemerintah sudah bekerja maskimal.
Peran media tentu sangat penting, mengingat informasi dari program pemerintah harusnya tersampaikan dengan baik, objektivitas pers juga sangat diperlukan. Dengan kondisi tersebut, Jaringan Nasional Jurnalis Anti Hoax akan mengadakan diskusi media dengan tema ‘4 tahun kinerja pemerintah dan objektivitas pers’ yang akan dilaksanakan di Kopi Politik, Jl Pakubuwono VI no 26 AF, Jakarta Selatan, hari Jumat (23/11) pukul 14.00 sd selesai.
Ketua Jaringan Nasional Jurnalis Anti Hoax, Komarudin mengatakan diskusi ini digelar untuk memberikan edukasi pemberitaan program-program pemerintah kepada masyarakat. “Banyaknya berita-berita hoax yang berkembang belakangan ini tentu kita sesalkan, bagaimana seharusnya media menyempaikan program pemerintah yang sudah dilaksanakan kita bisa dengarkan di diskusi nanti,” ujarnya di Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Sebagai narsumber dalam diskusi tersebut, Komarudin mengatakan pihaknya akan menghadirkan Ketua Dewan Pers, bapak Yosep Adi Prasetyo, Plt Kabiro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bapak Ferdinandus Setu dan mantan Ketua PWI, Bapak Margiono. “Dengan narsumber yang kompeten dibidangnya, saya yakin objektivitas pers dalam meliput kinerja pemerintah akan sangat baik ke depannya,” tegasnya.
Komarudin juga mengajak kepada masyarakat, mahasiswa dan insan pers untuk hadir dalam diskusi tersebut. Dengan narsumber yang mumpuni, akan banyak pelajaran yang akan didapat dalam diskusi nanti. “Undangan ini terbuka untuk umum, kita berharap dalam diskusi nanti akan banyak pelajaran yang didapat, sehingga media tidak lagi terjebak dalam berita-berita yang terindikasi hoax,” tandasnya.