TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dompet Dhuafa telah menerima penghargaan sebagai Lembaga yang transparansi dan akuntabilitas oleh Resgistrasi Akuntan Publik PKF.

Selain itu pada tahun 2017 Dompet Dhuafa meraih penghargaan dari Baznas sebagai Laznas dengan operasional terbaik.

“Dompet Dhuafa diberikan kepercayaan oleh para masyarakat untuk menyalurkan uang ZISWAF kepada kaum dhuafa," kata drg Imam Rullyawan MARS,  Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Jumat (23/11/2018). 

Dikatakannya, transparansi selalu dijaga untuk menjawab keraguan masyarakat yang sudah mendonasikan kepada Dompet Dhuafa.

Di Tahun 2017 jumlah persentase tertinggi dalam penerimaan donasi berasal dari Zakat sebesar 53% serta infaq 12% diikuti infak terikat, kurban, kemanusiaan serta lainnya.

Baca: Dompet Dhuafa Raih The Best Phylantrophy Institution 2018

"Sementara penyaluran dana terserap paling banyak dalam program ekonomi 30%, pendidikan 22% serta kesehatan 21% dan diikuti lainnya,” ucapnya. 

Dompet Dhuafa sebagai lembaga resmi mengacu pada ketetapan keuangan yang juga ditetapkan oleh negara melalui Audit Akutansi (PSAK). PSAK Nomor 109 Tahun 2012 tentang Audit Akutansi Zakat Infaq dan Shodaqoh.

Termasuk dalam penngunaan biaya operasional yang diperbolehkan sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Audit ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh bagaimana alur proses keuangan Dompet Dhuafa. Dengan audit ini diharapkan kedepannya Dompet Dhuafa lebih tertib dan tetap amanah dalam menghimpun dan menyalurkan dana zakat.

Sementara audit juga dilakukan secara berkali baik oleh lembaga internal maupun akuntan eksternal demi menjaga netralitas Dompet Dhuafa sebagai lembaga amil zakat.

Bahkan setiap bulan Dompet Dhuafa juga menerbitkan laporan bulanan.