Jokowi: Masuk Tahun Politik Fitnah Berseliweran, Jangan Dimakan Mentah-mentah, Difilter Dulu
Presiden pun menitipkan pesan kepada masyarakat Lampung, khususnya Lampung Timur, untuk mencerna informasi yang beredar.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribun Lampung, Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada yang namanya PKI balita.
Hal ini dikatakan Jokowi saat menghadiri Silaturahmi dengan Alim Ulama dan Santri Se-Provinsi Lampung di Pondok Pesantren Darussalamah di Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Jumat (23/11/2018).
Presiden pun menitipkan pesan kepada masyarakat Lampung, khususnya Lampung Timur, untuk mencerna informasi yang beredar.
"Masuk tahun politik, fitnah berseliweran. Jangan sampai dimakan mentah-mentah. Difilter dulu informasi tersebut, bener gak," ungkapnya.
Salah satu contoh isu yang berkembang pada tahun politik ini adalah Jokowi kerap disebut anak PKI.
"(Isu) Aneh-aneh. Coba, contoh Presiden Jokowi anak PKI," ungkapnya.
Jokowi memaparkan, PKI dibubarkan tahun 1966.
Baca: Muncul Foto Kampanye PKI DN Aidit yang Terdapat Pria Mirip Jokowi, Ini Fakta Sebenarnya
Sedangkan ia lahir pada tahun 1961.
"Umur saya lima tahun (tahun 1966). Ada PKI balita?" tanya Jokowi.
Jokowi pun mengajak masyarakat untuk menggunakan logika dalam berpikir.
"Logika dipakai. Kalau gak (dipakai), dikompor-kompori," sebutnya.
"Jangan sampai muamalah kita terpecah karena pilihan kita berbeda-beda. Berbeda-beda gak papa, tapi jangan sampai tidak membuat seperti saudara," tandasnya.
Diserbu Ibu-ibu
Sebelum tiba di Lampung Timur, Presiden Joko Widodo mengunjungi Lampung Tengah.
Di Lampung Tengah, Jokowi membagikan sertifikat tanah kepada 1.300 warga di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih.
Setelah itu, dilanjutkan dengan salat Jumat di Masjid Istiqlal dan makan siang di Rumah Makan Siang Malam Bandarjaya.
Selanjutnya Presiden menuju Lampung Timur via Metro.
Sepanjang jalan, tidak sedikit ibu-ibu Metro yang nekat turun ke jalan untuk menerobos barisan pengamanan dan mendekati mobil Presiden Jokowi.
Tak pelak, beberapa kali Paspampres harus turun dari mobil dan mengawal kendaraan Jokowi dengan berjalan kaki.
Antusiasme ibu-ibu Metro ini terjadi di sepanjang Jalan Sudirman hingga Jalan AH Nasution.
Demikian pula dengan anak-anak dan warga yang ingin melihat langsung dan bersalaman dengan Presiden.
"Iya, saya nunggu dari siang tadi. Pengen lihat. Pengen salaman. Katanya lewat sini. Jadi tadi nekat karena sudah dekat tak kejar," ujar Ria, warga Metro yang ikut berlari mengejar mobil Presiden.
Ria pun beruntung bisa bersalaman dengan Jokowi.
Ada pula seorang ibu berbaju kuning turut berlari sepanjang sekitar 50 meter untuk mengikuti mobil Presiden.
Namun sayang, ia gagal bersalaman dengan Jokowi.
Ribuan warga ”mengepung” Presiden Joko Widodo saat melintas di Kota Metro hendak menuju Kabupaten Lampung Timur, Jumat, 23 November 2018.
Dari pantauan Tribun Lampung, mobil Jokowi terpaksa berhenti karena warga yang berhamburan ke tengah jalan.
Mereka ingin menyambut untuk sekadar bersalama dengan orang nomor satu di Indonesia ini.
Gayung bersambut, Presiden menyempatkan diri menyapa warga.
Bahkan, ia juga membagikan buku.