Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Mau Tabok Pemfitnahnya, Sejarawan Ungkap Soal Pria Mirip Jokowi di Kampanye PKI

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kemarahannya gara-gara ia masih difitnah sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Jokowi Mau Tabok Pemfitnahnya, Sejarawan Ungkap Soal Pria Mirip Jokowi di Kampanye PKI
Kementerian Sekretariat Negara RI
Jokowi gagal fokus hingga lupa pertanyaan setelah mendengar 'Tampang Boyolali'. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kemarahannya gara-gara ia masih difitnah sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam artikel yang dilansir Surya.co.id (surabaya.tribunnews.com) dari Kompas.com berjudul : Jokowi Ingin Tabok Pihak yang Menudingnya PKI, tergambar kejengkelan Jokowi atas kabar hoaks tersebut, sehingga Jokowi ingin tabok pemfitnah itu.

Dalam artikel Kompas.com lainnya yang dilansir Surya.co.id  berjudul: Penjelasan soal Foto Kampanye PKI DN Aidit yang Terdapat Pria Mirip Jokowi, jelaslah bahwa pria mirip Jokowi di kampanye Ketua PKI DN Aidit bukanlah Presiden Jokowi.

Seperti diketahui, sebuah foto hitam-putih yang menggambarkan sosok pemimpin Partai Komunis Indonesia ( PKI), Dipa Nusantara (DN) Aidit, sedang berpidato saat ini tersebar di masyarakat.

Foto itu tersebar bukan karena bangkitnya gerakan PKI di Tanah Air, tetapi karena seseorang yang berdiri di depan mimbar Aidit.

Orang itu disebut sebagai Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sontak foto itu mengembuskan kembali isu lama yang menyebutkan Jokowi sebagai bagian dari PKI.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan penelusuran Kompas.com dari Google Arts & Culture, foto tersebut diambil oleh seorang fotografer jurnalistik asal Amerika, Howard Sochurek, pada September 1955.

Saat itu DN Aidit berpidato di hadapan sejumlah kader PKI.

Howard Sochurek ketika itu bertugas untuk majalah Life dan mengabadikan pelaksanaan Pemilu 1955 yang berlangsung di Indonesia.

Sejarawan Asvi Warman Adam memastikan, pria yang berdiri di depan mimbar Aidit dipastikan bukan Joko Widodo (Jokowi).

"Jokowi lahir 1961, Aidit ditembak 1965 atau sebelumnya. Jadi tidak mungkin Jokowi,” ujar Asvi saat dihubungi Jumat (23/11/2018) siang, seperti dilansir Surya.co.id (surabaya.tribunnews.com) dari Kompas.com.

Dari literatur sejarah, diketahui Aidit ditembak mati pada 22 November 1965 di Boyolali, Jawa Tengah, saat tertangkap oleh sebuah operasi militer.

Baca: Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Diperiksa Polisi soal Dugaan Penyimpangan Dana Kemah

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas