Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

PBNU: Reuni Akbar 212 Jangan Terjadi Politisasi Agama

Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas meminta agar Reuni Akbar 212 tidak menjadi ajang politisasi agama.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
zoom-in PBNU: Reuni Akbar 212 Jangan Terjadi Politisasi Agama
Tribunnews.com/Rina Ayu
Robikin Emhas. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas meminta agar Reuni Akbar 212 tidak menjadi ajang politisasi agama.

"Reuni 212 jangan terjadi politisasi agama. Dalam bingkai NKRI, mari jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Mari jadikan agama untuk pemuliaan harkat dan martabat kemanusiaan," ujar Ribikin dalam rilis yang diberikan kepada awak media, Kamis (29/11/2018).

Baca: Tidak Mau Ganggu Suku Sentinel, Upaya Mengambil Jenazah Pria AS dari Pulau Sentinel Utara Dihentikan

Robikin mewajarkan, jika reuni yang akan digelar pada Minggu 2 Desember 2018 itu, menjadi pertemuan yang memperkuat silahturahmi diantara sesama umat islam (ukhuwah islamiyah).

"Kalau kegiatan itu dimaksudkan sebagai ajang silaturahim, silakan saja, karena silaturahim adalah perintah agama. Tentu hal itu harus dilakukan dengan tetap menjujung tinggi adab dan tata cara bersilaturahim," katanya.

Gelaran yang akan berlangsung di Monas itu, diharapkannya, tak dicederai dengan ucapan dan tindakan yang berisikan ujaran kebencian maupuan adu domba.

Baca: Jet Pribadi Donald Trump yang Terparkir di Bandara LaGuardia New York Tersenggol Pesawat Lain

"Jangan sampai niat baik mempererat silaturahim, meningkatkan ukhuwah islamiyah dalam forum Reuni 212 justru merusak ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah," tutur Robikin.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Aumni 212 Slamet Maarif mengatakan, pada reuni 212 akan melakukan pengibaran sejuta bendera.

Menurutnya bendera yang dikibarkan tidak hanya berwarna hitam tapi berwarna-warni, untuk menunjukkan bahwa bendera yang akan dikibarkan bukan hanya milik sebuah organisasi terlarang di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas