Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perilaku Asosial Akibatkan Generasi Milenial Tidak Akrab dengan Seni dan Budaya Lokal

Karakteristik generasi milenial sendiri mungkin berbeda-beda ditentukan oleh daerah dan kondisi sosial-ekonomi.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Perilaku Asosial Akibatkan Generasi Milenial Tidak Akrab dengan Seni dan Budaya Lokal
istimewa
Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita di sela-sela Sarasehan Nasional Kearifan Lokal Tahun 2018 bertema "Aktualisasi Kearifan Lokal Sebagai Identitas Kebudayaan di Era Milenial" yang berlangsung di Jakarta, Kamis (29/11/2018) malam 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, di era milenial ini, penetrasi dampak globalisasi menjadi semakin kuat seiring semakin meningkatnya tingkat kemajuan teknologi informasi.

Berkat revolusi teknologi informasi dewasa ini, informasi begitu mudah diakses oleh semua orang dan mengubah perilaku generasi muda yang lahir dari tahun 1980.

"Merekalah yang kita kenal sebagai generasi milenial, generasi yang tumbuh di tengah-tengah era globalisasi," tutur Mensos saat menyampaikan Orasi Budaya dalam Sarasehan Nasional Kearifan Lokal Tahun 2018 bertema "Aktualisasi Kearifan Lokal Sebagai Identitas Kebudayaan di Era Milenial di Jakarta, Kamis malam (29/11).

Ia mengatakan arus globalisasi dan teknologi informasi yang sangat cepat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang, budaya, dan gaya hidup di kalangan generasi milenial saat ini.

Karakteristik generasi milenial sendiri mungkin berbeda-beda ditentukan oleh daerah dan kondisi sosial-ekonomi.

"Namun, secara umum karakter mereka dibentuk oleh keakraban mereka dengan teknologi," katanya.

Teknologi menggeser aktivitas mereka yang awalnya dilakukan di dunia nyata ke dunia maya.

Baca: Atasi Persoalan di Lapas, Kemenkumham Bakal Terapkan Sistem Teknologi Informasi Berbasis Digital

Berita Rekomendasi

Implikasi sosialnya, ada kecenderungan kalangan generasi milenial menjadi asosial karena asyik berkutat dengan gawai yang menyediakan banyak hal secara cepat.

Perilaku asosial menyebabkan generasi milenial tidak lagi akrab dengan seni dan budaya lokal.

"Hal yang bernuansa lokal seakan menjadi sesuatu yang usang atau ketinggalan jaman. Kondisi tersebut menyisipkan pesan tentang pentingnya kearifan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi agar kemampuan untuk bersosialisasi dan beradaptasi dengan budaya lokal tidak tumpul," katanya.

Dikatakan Mensos, kearifan lokal merupakan salah satu pembentuk identitas bangsa Indonesia dan generasi milenial adalah penerus bangsa.

"Kearifan lokal yang sejak dulu menjadi identitas bangsa jangan sampai terkikis oleh budaya global yang masuk seiring berkembangnya kemajuan teknologi," tuturnya.

Dikatakan Mensos, kearifan lokal di Indonesia merupakan salah satu pilar penting bagi terciptanya harmoni hubungan antarmasyarakat, termasuk dalam pemanfaatan sumber daya alam agar tidak menimbulkan konflik sosial.

Sarasehan Kearifan Lokal dihadiri para pejabat Eselon I Lingkungan Kementerian Sosial RI, Para Pimpinan Utusan Kementerian/Lembaga, Para Pimpinan Bank Himbara, Para Direktur di Lingkungan Kementerian Sosial, Para Narasumber, Para Kepala Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten/Kota.

Baca: Polisi Periksa Pengunjung Karaoke yang Beri Tips untuk Pembunuh Iin Puspita

Kemudian Duta Perdamaian, Duta PKH, para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh budaya, tokoh pemuda dan tokoh perempuan perwakilan dari 34 Provinsi di Indonesia, para Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa dari 17 Perguruan Tinggi se-Indonesia.

Kegiatan Sarasehan Kearifan Lokal ini merupakan kegiatan new initiative yang dilakukan oleh Kementerian Sosial bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan bermasyarakat terlebih di era milenial saat ini.

Dalam sarasehan ini Perwakilan BEM se-Indonesia membacakan Deklarasi berisi komitmen membangun bangsa ini dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal sebagai pedoman hidup.

"Saya menganggap kegiatan ini sangat penting dan luar biasa untuk membangkitkan, menggelorakan dan memperkuat nilai – nilai Kearifan Lokal, ditengah berbagai tantangan kehidupan dimasyarakat," kata Mensos.

Pada saat pagelaran kebudayaan nusantara, seluruh peserta meggunakan pakaian adat dari daerah masing masing, dan ditampilkan juga atraksi kesenian dari berbagai daerah, serta pameran batik dari berbagai daerah.

Pada puncak acara selain ditampilkan tarian kolosal, juga peserta dibuat terpesona atas fashion show Dewi Ilmu Saraswati yang ditampilkan oleh Rizky Maylana Fitri Runner Up Miss Grand Indonesia 2018.

Sebanyak 250 peserta hadir larut dalam sukacita pagelaran budaya dengan aneka warna warni pakaian adat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas