Kemenlu Kecewa dan Sesalkan Pernyataan Dubes Arab Saudi soal GP Ansor
Begitu mengetahui cuitan Osamah, Armanantha Nasir mengungkapkan Kementerian Luar Negeri langsung menghubungi Osamah
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Armanantha Nasir menyatakan pihaknya menyesalkan pernyataan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osamah Muhammad Al-Suaib melalui akun twitternya.
Begitu mengetahui cuitan Osamah, Armanantha Nasir mengungkapkan Kementerian Luar Negeri langsung menghubungi Osamah.
Baca: Ngetwitt Ngawur Soal Reuni 212 di Monas, PBNU Desak Dubes Arab Saudi Dipulangkan
“Pada Hari Minggu itu juga pihak Kemlu melakukan komunikasi via telpon dengan Dubes Saudi, tapi yang bersangkutan sedang berada di luar negeri,” ujar Armanatha kepada Kompas.com, Selasa (4/12/2018).
Diketahui, Osamah menyatakan bahwa kegiatan pertemuan umat Islam di Monas kemarin merupakan reaksi atas pembakaran bendera di Garut sekitar sebulan lalu. Ia juga menyebut ormas pembakar bendera tersebut sebagai ormas yang menyimpang.
Selanjutnya, pada Senin (3/12/2018), pihak Kemlu memangil Wakil Dubes/Kuasa Usaha Sementara Saudi di Jakarta ke Kantor Kemenlu di Pejambon, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Kemenlu menyampaikan protes atas pernyataan Dubes Saudi di Twitter.
"Kami sampaikan Kemlu sangat menyesal dan kecewa pernyataan dalam media sosial Dubes Saudi di Jakarta,” ujar Armanatha.
Ia menegaskan, substansi pernyataan Dubes Osamah di Twitter tidak tepat.
"Secara etika penyampaian pernyataan seperti yang ada dalam medsos Dubes Saudi tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik," kata dia.
Menurut Tata, Wakil Dubes juga menyampaikan penyesalannya atas kondisi ini. Ia juga menegaskan bahwa pernyataan Dubes Saudi di Twitter itu adalah pendapat pribadi, bukan mewakili negara.
"Dia menyampaikan bahwa pernyataan itu tidak mewakili Arab Saudi," ujar pria yang akrab disapa Tata ini.
"Jadi sebelum ada surat dari GP Ansor dan press release dari PBNU, Kemenlu sudah terlebih dahulu menindaklanjuti masalah ini," tambah dia.
Terkait langkah selanjutnya apakah akan memanggil langsung Osamah atau tidak, Tata mengaku masih menunggu agar yang bersangkutan kembali ke Indonesia terlebih dahulu.
"Sekarang masih di luar negeri," ujar Tata. Protes dari GP Ansor dan PBNU Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas melayangkan protes terhadap kicauan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osamah Muhammad al-Suaibi.
"Kami mengharapkan klarifikasi dari Yang Mulia Duta Besar Kerajaan Arab Saudi atas Unggahan tersebut. Organisasi kami telah disebutkan sebagai organisasi yang menyimpang secara aqidah dalam materi unggahan," ujar Yaqut seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (3/12/2018).
Yaqut menjelaskan, bendera yang dibakar oleh salah satu anggota GP Ansor pada acara Peringatan Hari Santri di Limbangan Garut Jawa Barat, 22 Oktober 2018 lalu merupakan bendera organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Baca: PBNU Desak Arab Saudi Pulangkan Dubesnya dari Indonesia
Pemerintah juga telah menyatakan melalui beberapa pemberitaan di media massa bahwa bendera tersebut adalah bendera HTI.
Protes terhadap kicauan Osamah juga datang dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mendesak pemerintah untuk menyampaikan nota protes kepada Kerajaan Arab Saudi dan memulangkan Osamah.
Penulis : Ihsanuddin
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kemenlu Protes Pernyataan Dubes Saudi soal GP Ansor