Pembangunan Jalur Trans-Papua Akan Dikawal Aparat
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan pembangunan jalur Trans-Papua akan tetap dilanjutkan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan pembangunan jalur Trans-Papua akan tetap dilanjutkan.
Moeldoko mengatakan pasca insiden penembakan 31 pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua, maka pembangunan akan mendapat pengawalan ketat dari TNI dan Polri.
Diketahui 31 pekerja yang tewas diduga ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata. Para pekerja itu diserang ketika membangun jembatan di dua titik, yakni Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
"Pembangunan harus tetap berjalan, untuk itu perusahaan atau BUMN yang sedang bekerja, perlu pengawalan TNI-Polri agar pembangunan tetep berjalan dengan baik," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Baca: Rochy Putiray Jadi Sorotan, Macan Kemayoran Bakal Ambil Sikap : Ini Pernyataan Manajer Persija
Pembangunan jalur Trans-Papua, ucap Moeldoki, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meratakan pembangunan di tiap daerah. Menurutnya, Nduga termasuk daerah yang cukup tertinggal, terisolasi, dan relatif tidak aman. Itu menjadi pertimbangan pembangunan jalan harus tetap berjalan.
"Ini kebutuhan besar masyarakat Papua, bukan sekelompok kecil orang-orang bersenjata itu," ucap Moeldoko.
Demi mengembalikan kondisi keamanan di Nduga, ucap Moeldoko, telah dikerahkan sekira 150 prajurit TNI-Polri. Moeldoko mengimbau para aparat tidak mudah terprovokasi saat bertugas.
"Tidak boleh terpancing. Harus tunjukkan prajurit-prajurit atau Bhayangkari yang beradab untuk menjaga itu sebaik-baiknya," tutur Moeldoko.