Bahas Keberhasilan Pemimpin, Ferdinand Tertawakan Dedi Mulyadi: Agak Menghiperbola Jokowi
Ferdinand Hutahaean tertawa mendengar penjelasan Dedi Mulyadi terkait keberhasilan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Membahas keberhasilan pemimpin, Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf daerah Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memiliki gaya kepemimpinan yang humanis.
Dilansir TribunWow.com dari Mata Najwa, Trans7, Rabu (5/12/2018), Dedi menuturkan Jokowi terlalu dekat dengan rakyat hingga seperti tak ada jeda.
"Yang pertama pak Jokowi memiliki gaya yang sangat humanis, menyetarakan lapisan masyarakat dalam seluruh kesetaraan, antara dirinya dengan masyarakat tanpa jeda," ujar Dedi.
Ia juga menuturkan, jika Jokowi tak harus didampingi Paspampres, banyak masyarakat ingin bersentuhan, bersalaman, hingga memeluk Jokowi.
"Andai kata diperbolehkan, tanpa paspampres, mungkin dia sudah berbaur dengan masyarakat setiap hari, mungkin kalau dia bergumul dengan masyarakat kan kasian paspampresnya, harus berjibaku, bagaimana masyarakat ingin bersentuhan, bersalaman, memeluk," ungkap Dedi.
• Kapitra Sebut Banyak Pejabat Diciduk KPK sebagai Prestasi Jokowi, Ini Tanggapan Ferdinand
Dedi pun menilai kedekatan Jokowi itu yang menjadikan Jokowi peka dan cepat merespon kebutuhan Jokowi.
"Itulah dia sangat cepat merespon, apa yang menjadi kebutuhan publik, dan menjadi apa yang menjadi kegelisahan publik. Nah ini yang tidak didapatkan dalam pemerintahan sebelumnya," pungkas Dedi.
Menanggapi hal itu, Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menuturkan masyarakat ingin bersalaman dengan Jokowi adalah hal yang wajar.
"Saya pikir bang Dedi ini agak menghiperbola pak Jokowi. Apa yang dilakukan itu biasa saja. Tidak ada yang sangat spesial, jangankan presiden, lurah saja ketemu rakyat pasti rakyat minta salaman, minta poto. Apalagi ketemu presiden. Itu bukan keberhasilan seorang pemimpin," ujar Ferdinand sambil tertawa.
Menurut Ferdinand, keberhasilan seorang pemimpin itu jika tidak ada masyarakatnya yang mengeluh.