Beri Bonus kepada Atlet Berprestasi, Menpora Terapkan Semangat Kesetaraan
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, memberikan apresiasi kepada 110 atlet, pelatih, dan asisten pelatih berprestasi.
Editor: Content Writer
![Beri Bonus kepada Atlet Berprestasi, Menpora Terapkan Semangat Kesetaraan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menpora-memberikan-penghargaan-para-atlet-dan-pelatih-indonesia.jpg)
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, memberikan apresiasi kepada 110 atlet, pelatih, dan asisten pelatih berprestasi di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga. Apresiasi yang diberikan berupa bonus atau beasiswa.
Sebagai bentuk perwujudan semangat kesetaraan dan inklusivitas dalam olahraga, Menpora memberikan penghargaan para atlet dan pelatih Indonesia di ASEAN Autism Games 2018 dan Asia Pacific Deaf Badminton 2018. Ini adalah pertama kalinya penghargaan serupa diberikan.
"Bapak Presiden Joko Widodo tidak akan berhenti memperhatikan dan mengapresiasi para atlet. Terima kasih kepada para atlet yang telah berjuang. Terima kasih juga kepada pelatih, asisten pelatih, serta orang tua yang setia mendampingi," ucap Menpora Imam Nahrawi.
Apresiasi turut diberikan kepada tim nasional sepakbola U-16, timnas sepakbola U-19, dan tim FFOSSBI yang berlaga di Singa Cup U-14.
Tak ketinggalan apresiasi ditujukan kepada atlet angkat berat Sri Hartati, atlet angkat besi Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi di Youth Olympic Nur Vinatasari, pecatur Samantha Edithso, dan delapan pebalap di Asian Road Race Championship 2018.
"Hal ini tidak boleh berhenti. Seluruh anak bangsa harus dipacu untuk memberikan kabar indah bagi kita melalui prestasi demi prestasi yang didapatkan. Tidak ada lagi perbedaan kepada atlet non-disabilitas dan penyandang disabilitas," kata Menpora.
Pemerintah terus berupaya menyediakan fasilitas dan kemudahan kepada para atlet. Contohnya adalah pengangkatan atlet Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 sebagai pegawan negeri sipil. Bonus yang diberikan secara rutin menjadi langkah lain yang dilakukan.
Orang tua diharapkan tidak khawatir lagi ketika anaknya ingin menjadi atlet karena sekarang masa depan mereka tidak akan terbengkalai. Dengan semakin banyak partisipasi di usia muda, maka akan semakin besar juga peluang mewujudkan generasi emas olahraga Indonesia untuk Olimpiade 2032.
"Kompetisi usia dini akan mengantarkan prestasi di masa depan. Saya berharap dorongan tidak hanya berasal dari pemerintah, melainkan juga dari sponsor dan swasta," tutur dirinya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.