Jokowi Harus Lebih Sering Membicarakan Pemberantasan Korupsi
dalam kapasitas sebagai calon petahana Presiden Indonesia, Jokowi masih dirasa kurang menyampaikan upaya-upaya pemberantasan korupsi
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator ICW (Indonesia Corruption Watch) Adnan Topan Husodo menilai Presiden Joko Widodo harus lebih sering membicarakan upaya pemberantasan korupsi.
Menurut Adnan, dalam kapasitas sebagai calon petahana Presiden Indonesia, Jokowi masih dirasa kurang menyampaikan upaya-upaya pemberantasan korupsi.
“Padahal momentum untuk menyampaikan keseriusan presiden dalam memberantas korupsi sangat banyak, beliau bisa pertegas dirinya sebagai pemegang tongkat komando pemberantasan korupsi,” ujar Adnan dalam rilis hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).
Adnan sendiri mengapresiasi pidato presiden menyambut Hari Antikorupsi Sedunia yang digelar KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada pekan lalu.
“Tapi jangan sekali itu saja, itu acara setahun sekali, momentum untuk menyampaikan upaya memberantas korupsi sangat banyak,” imbuh Adnan.
Adnan menilai dengan penegasan seperti itu maka presiden bisa menjaga bahkan memperkuat soliditas antarlembaga negara dalam memberantas korupsi.
“KPK tak bisa sendiri mengatasi korupsi, KPK adalah satu subsistem di bawah kendali Presiden, di negara-negara yang bisa mengatasi korupsi komandonya ada di tangan Presiden,” katanya.