Pemanfaatan Dana Desa Dorong Peningkatan Status Desa
Sekjen Kementrian Desa dan PDTT, Anwar Sanusi mengatakan dana desa Rp 187 triliun telah membawa manfaat yang besar bagi masyarakat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Kementrian Desa dan PDTT, Anwar Sanusi mengatakan, penggelontoran dana desa Rp 187 triliun dari pemerintah pusat telah membawa manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya di Desa.
Hal itu bisa dirasakan dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di setiap desa yang mendapat dana desa terus berkembang.
Dari hasil Badan Pusat Statistik (BPS), kata Anwar, ada peningkatan status pedesaan setiap tahunnya.
Baca: Diasuh Kakek Neneknya, Anak Angelina Sondakh Kini Makin Mirip Almarhum Adjie Massaid
Hal itu disampaikan Anwar saat mengisi diskusi bertajuk 'Membangun Indonesia dari Desa' yang digelar Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) untuk Jokowi-Ma'ruf di Kantor Repnas, Jalan Duren Tiga Barat, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (13/12/2018).
"Peningkatan status dari desa-desa tertinggal menjadi desa yang berkembang dan desa berkembang itu menjadi desa yang mandiri," kata Anwar.
Ia juga menyebut, pengadaan dana desa program Presiden Jokowi selama 4 tahun ini juga membawa dampak siknifikan bagi perubahan wajah pedesaan.
Baca: Jika Dijumlah, Aset Bersih 50 Orang Terkaya Indonesia Bisa Mencapai Rp1.870 Triliun
Selain dimanfaatkan pengembangan Bumdes, dana desa juga digunakan untuk infrastruktur, kesehatan dan pendidikan bagi masyatakat desa.
"Akses untuk mendapatkan kesejahteraan meningkat, akses terhadap pendidikan meningkat, akses perekonomian juga meningkat, akses untuk mendapat pelayanan pemerintah juga meningkat. Ini adalah hal-hal yang menajdi catatan penting dana desa selama 4 tahun ini," kata Anwar.
Kedepan, Kemendes PDTT akan terus melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan dana desa bagi desa-desa yang belum bisa menyerap anggaran secara baik.
Sementara itu, relawan Repnas untuk Jokowi-Ma'ruf, Ilham Akbar mengatakan, gelaran diskusi ini bagian dari upaya Repnas untuk Jokowi-Ma'ruf menyampaikan pesan positif terkait capaian pemerintahan Jokowi selama 4 tahun belakangan.
Baca: Kronologi Dipenjaranya Mulyadi Buruh Pembuat Tahu di Kudus karena Kasus Serempetan Motor
Ilham menyebut, diskusi yang akan digelar rutin oleh Repnas untuk Jokowi ini sebagai bentuk upaya dalam menangkal hoaks dan informasi yang tidak tepat terkait capaian pemerintah Jokowi.
"Repnas akan konsistensi dan fokus serta komitmen untuk tetap mengabarkan kebaikan, mengabarkan hal-hal positif dan kita akan mengampaikan gagasan-gagasan Pak Jokowi secara positif santun dan bermartabat dalam kampanye-kampanye positif," ungkap Ilham Akbar.
Dalam kesempatan itu, turut hadir peneliti Indef Rusli Abdullah.