Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perkumpulan Gerakan Kebangsaan: Tanpa Anak Muda, Sejarah Tdak Akan Dinamis

Bursah berharap kaum muda, khususnya generasi milenial turut terlibat dan aktif dalam memikirkan sejarah perjalanan bangsa.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Perkumpulan Gerakan Kebangsaan: Tanpa Anak Muda, Sejarah Tdak Akan Dinamis
IST
Ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Bursah Zarnubi 

Laporan Reporter Tribunnews, Willy Widianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi memuji setinggi langit peran kaum muda.

Menurutnya, kaum muda adalah tonggak sejarah perubahan bagi bangsa ini. Hal itu disampaikan Bursah saat Rapat Koordinasi Nasional PGK di Hotel Redtop, Jakarta mulai 16-18 Desember 2018.

Rakornas dan lokakarya ini diikuti 270 kaum milenial yang aktif di berbagai organisasi mahasiswa dan pemuda, terutama kelompok Cipayung. Mereka mewakili seluruh provinsi dari Sabang sampai Merauke.

"Kita harus sungguh-sungguh untuk memberdayakan PGK ini supaya menambah capacity building kita. Kita jangan sia-siakan waktu untuk mengisi sejarah kebangsaan kita," kata Bursah.

Mantan ketua umum Partai Bintang Reformasi (PBR) ini kemudian mengutip berbagai tokoh dunia, termasuk salah satunya adalah seorang pemimpin spritu dan politikus dunia Mahatma Gandhi.

"Ini lebih penting lagi ke depan karena saya mengutip Gandhi dan beberapa tokoh dunia, bahwa anak-anak muda itu memang tenaganya sejarah. Jadi tanpa anak muda sejarah itu tidak ada dinamisatornya," ujar Bursah.

Baca: Pesan Fahri Hamzah: Menyerang Pribadi Prabowo Soal Keluarga, Keislaman dan Masa Lalunya Akan Gagal

Berita Rekomendasi

Apalagi, lanjut Bursah, saat ini di Indonesia, bahkan di dunia. sudah ada gejala yang disebut milenial, yaitu satu istilah yang menghubungkan generasi dibawah 40 tahun di awal milenium, yaitu usia antara 18 dan 38 tahun seperti yang dirumuskan oleh William Strauss dalam Next Great Generation pada tahun 90-an.

Bursah juga menyebut tingginya jumlah generasi milenial di Indonesia yang mencapai hingga 70 juta orang.

Baca: Mie Ayam Lezat Harga Goceng di Festival Mie 2018 Bogasari

"Generasi milenial ini adalah generasi yang sangat besar di dalam struktur populasi penduduk kita. Di Indonesia, diperkirakan walaupun belum ada satu data yang akurat masih simpang siur, tapi dipastikan ada 70 juta milenial," ujarnya.

Dengan jumlah yang sangat besar tersebut, melalui rakornas dan lokakarya ini, Bursah berharap kaum muda, khususnya generasi milenial turut terlibat dan aktif dalam memikirkan sejarah perjalanan bangsa.

Dari lokakarya ini mesti dirumuskan pola untuk mewujudkan hal tersebut.

"Prototipe ini sangat berbeda dengan generasi-generasi terdahulu, seperti generasi saya. Kalau generasi saya ini tangguh, meskipun nggak makan 3 hari, bisa. Tapi kalau generasi milenial ini tidak bisa, dia harus makan 5 kali sehari. Jadi karena beda generasi, kita harus mencari pola untuk merumuskan teori baru supaya anak milenial ini bisa mau diajak mengenal lingkungan, dia peduli dengan masa depan bangsanya," kata dia. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas