Gus Sholah Ingin PPP Romahurmuziy dan PPP Muktamar Jakarta Islah
Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muktamar Jakarta masih berupaya islah dengan PPP M Romahurmuziy.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muktamar Jakarta masih berupaya islah dengan PPP M Romahurmuziy.
Menurut Ketua Umum PPP Muktmar Jakarta, Humprey Djemat hal ini juga menjadi keinginan dari Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid ( Gus Sholah).
Hal tersebut terungkap saat kunjungan pengurus PPP Muktamar Jakarta di Ponpes Tebuireng Jombang, Kamis (20/12/2018).
"Beliau berharap konflik PPP bisa diislahkan. Beliau juga bertanya, apakah tidak bisa PPP melakukan islah?" kata Humprey Djemat menirukan ucapan Gus Sholah saat dikonfirmasi SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com) dari Surabaya, Kamis (20/12/2018).
Ia pun mengakui bahwa kunjungannya itu dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat eksistensi PPP Muktamar Jakarta, sekaligus memperkuat upaya islah.
"Kami ingin bersilaturrahmi. Sekaligus merekatkan kembali hubungan PPP dengan alim ulama. Biar bagaimana pun, PPP didirikan dan dibesarkan oleh para ulama," tegasnya.
Hasil Muktamar Jakarta PPP Dukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 (Tribunnews.com/Chaerul Umam)
Menurutnya, upaya islah pihaknya juga telah tertuang pada hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas), November lalu.
"Kami terus menggemakan semangat untuk menyatukan PPP. Kami terbuka untuk penyatuan PPP," ungkapnya.
Semangat ini ia dibuktikan dengan terus melakukan upaya pemenangan PPP pada pemilihan legislatif di pemilu 2019. Sekalipun, pihaknya tak dapat mencalonkan legislatif.
"Sebagai contoh, pada prinsipnya PPP Muktamar Jakarta tak bisa berpartisipasi di pemilu. Sebab, proses pencalegan sudah berjalan dan (dukungan) pilpres sudah ditentukan," katanya.
"Namun, apakah lantas kami membiarkan para caleg PPP (versi Romahurmuziy) itu berjuang sendiri? Tidak. Kami masih memikirkan pemilu 2019 dan ke depannya. Kami masih kawatir PPP tidak lolos ambang batas," imbuhnya.
Pihaknya mengawatirkan dampak terburuk apabila Partai berlambang Ka'bah ini tak lolos ambang batas parlemen yang ditetapkan sebesar 4 persen.
"Kalau tidak lolos, akan menyulitkan PPP kedepannya. Bahkan, bisa jadi PPP tidak ada lagi dan akan ada proses lagi sebagai partai baru," ujarnya kawatir.
Jalankan Instruksi DPP, PPP Muktamar Jakarta di Jatim Siap Muluskan Jalan Prabowo Jadi Presiden (IST)
Atas dasar itulah, pihaknya lantas mengajak para ulama dan kiai untuk kembali bersama dalam gerak pemenangan Partai Islam ini.
"Kami harus kembali ke jati diri dan mengambil posisi alim ulama untuk kembali membesarkan kedepannya," ujarnya.
Ia lantas mencontohkan sosok Gus Sholah yang disebut juga dekat dengan PPP.
"Menurut hemat kami, konflik ini menjadi keprihatinan bagi kiai. Sebab, mereka keterikatan ulama dengan PPP," ujarnya.
PPP hingga kini memang masih belum melakukan islah. Satu di antaranya, terlihat dari arah dukungan di pilpres mendatang.
Dukungan kader PPP di pilpres memang dipastikan terbelah akibat panjangnya konflik internnal partai berbasis religius Islam ini.
PPP kubu Romahurmuziy (Romy) yang secara resmi diakui KPU telah mendukung Jokowi yang berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.
Namun, tidak demikian dengan PPP Muktamar Jakarta yang mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Sandi.
Keputusan dukungan ini dihasilkan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP Muktamar Jakarta pada 15-16 November 2018 silam.