TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arena Kongres pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) semakin memanas.

Alasannya, ada dugaan Kongres KNPI tersebut diwarnai oleh intervensi dari elit kekuasaan.

Presiden Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT), Taufan, menduga ada pelibatan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) dalam kongres itu.

"Kami menduga Deputi 3 Badan Intelejen Negara (BIN) mendukung salah satu kandidat Calon Ketua Umum KNPI yang bisa saya sebut berada diposisi Direksi dalam salah satu BUMN," ujar Taufan, dalam keterangannya, Jumat (21/12/2018).

"Bahkan pihak ini sampai mengutus orang untuk mengawal di lapangan dan arena Kongres di Bogor," sambung dia.

Baca: Ketika Puan Maharani Harumkan Nama Indonesia Di Pembukaan Festival Janadriyah Saudi Arabia

Ia pun sangat menyayangkan karena pertarungan yang harusnya diisi dengan cara-cara elegan dan demokratis, terpaksa harus dicederai oleh oknum-oknum diluar garis organisasi kepemudaan.

Selain itu, Taufan menilai intervensi ini sebagai keberpihakan yang tidak layak.

Baca: Andi Soraya Ungkap Soal Kehidupan Ranjang dengan 4 Pria, Hotman Paris Sempat Tak Percaya

Apalagi, kata dia, kandidat tersebut selalu menyebut dan mengklaim didukung Ketua Umum PDIP.

"Bagi saya keberpihakan tersebut merupakan sebuah hal yang tidak layak oleh elit Badan Intelejen Negara," jelasnya.

"Biarlah Kongres Pemuda berjalan dengan objektif yang bisa melahirkan pemimpin yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemuda bangsa ini," tandas Taufan.