Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BMKG Jelaskan Dua Pemicu Gelombang Tsunami Banten Bisa Capai 2 Meter

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pemicu gelombang tsunami Banten yang capai dua meter.

Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in BMKG Jelaskan Dua Pemicu Gelombang Tsunami Banten Bisa Capai 2 Meter
ISTIMEWA
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pemicu gelombang tsunami Banten yang capai dua meter. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pemicu gelombang tsunami Banten yang capai dua meter.

Dilansir Kompas.com, Kepala Pusat BMKG Rahmat Triyono menjelaskan jika ada dua peristiwa yang memicu gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda.

Kedua peristiwa itu adalah, aktivitas erupsi anak gunung Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan jika hanya dipicu erupsi anak Gunung Krakatau saja, gelombang tsunami sekitar 90 sentimeter.

Namun karena bersamaan adanya gelombang tinggi akibat faktor cuaca, arus gelombang tsunami dapat bertambah lebih dari dua meter.

"Karena digabung, menimbulkan tinggi tsunami yang signifikan dan menimbulkan korban dan kerusakan yang luar biasa," kata Rahmat dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Baca: BREAKING NEWS - Korban Meninggal Tsunami Banten dan Lampung Bertambah 62 Orang

"Kalau hanya tsunami saja hanya 90 sentimeter hampir dipastikan tidak masuk ke daratan. Tapi karena juga sebelumnya BMKG telah mengeluarkan warning gelombang tinggi, menambah tinggi tsunami," lanjut Rahmat.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memaparkan kronologi terjadinya peristiwa tsunami tersebut. Pada Jumat (21/12/2018) sekitar pukul 13.51 WIB.

BMKG telah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dengan status level Waspada.

"Kemarin pukul 13.51 WIB pada tanggal 21 Desember Badan Geologi telah mengumumkan erupsi gunung anak Krakatau dan levelnya pada level Waspada," kata Dwikorita.

Pada Sabtu (22/12/2018), kata Dwikorita, BMKG mengeluarkan peringatan dini sekitar pukul 07.00 WIB akan potensi gelombang tinggi di sekitar perairan Selat Sunda.

Baca: Arie Untung Kabarkan Aa Jimmy Meninggal Dunia Jadi Korban Tsunami Banten

"Diperkirakan (gelombang tinggi terjadi) kemarin tanggal 21 hingga nanti 25 Desember 2012. Ini peristiiwa beda tapi terjadi pada lokasi yang sama. Yang pertama erupsi Gunung Krakatau dan potensi gelombang tinggi," katanya.

Menurut dia, sekitar pukul 09.00-11.00 WIB, tim BMKG ada yang sedang berada di perairan Selat Sunda melakukan uji coba instrumen.

"Di situ memang terverifikasi bahwa terjadi hujan lebat dengan gelombang dan angin kencang, karena itu tim kami segera kembali ke darat," ujarnya.

Di satu sisi sejumlah tide gauge (alat pendeteksi tsunami) BMKG menunjukkan ada potensi kenaikan permukaan air di pantai sekitar Selat Sunda.

"Dan kami analisis, kami memerlukan waktu analisis apakah kenaikan air itu air pasang akibat fenomena atmosfer yang tadi ada gelombang tinggi? Jadi memang ada fase seperti itu. Namun ternyata setelah kami analisis lanjut gelombang itu merupakan gelombang tsunami," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Ada Dua Pemicu Gelombang Tsunami Banten Capai 2 Meter"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas