Jokowi Dianggap Merangkul NU-Muhammadiyah
Pemimpin yang sukses adalah yang mampu merangkul semua unsur lapisan masyarakat dari berbagai kalangan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin sukses itu adalah sosok yang mendengar denyut nadi warganya dari berbagai kalangan.
Dari situlah akan tampak keluhuran budi seorang pemimpin.
Keluhuran budi itu tampak dari sosok Presiden Joko Widodo yang ngemong ormas besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Hal ini diungkapkan Abdul Munir Mulkhan, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam keterangannya, Senin (24/12/2018).
“Pilihan bijak Jokowi itu sangat realistis. NU dan Muhammadiyah telah lama hadir membangun Republik. Muhammadiyah dan NU telah berkontribusi dalam bidang masing-masing. Mereka menjadi kekuatan bangsa dan terus mendorong Negara Indonesia berkemajuan” kata Munir.
Baca: Direktur Relawan TKN Jokowi Sampaikan Hal Ini Buat Kaum Milenial
Munir menjelaskan, Muhammadiyah dan NU sebagai arus utama Islam Indonesia adalah modal bangsa. Artinya, dua ormas ini adalah penjaga marwah Islam di Indonesia. Wajah Islam yang juga menjadi rupa bangsa di mata internasional.
Pemerintah perlu terus menyapa kedua ormas ini. Pemerintah perlu memastikan bahwa dua ormas ini menjadi kekuatan pendukung kebijakan pemerintah.
Saat dua ormas ini bersama dalam kapal pemerintah, maka program pemerintah akan mudah dilaksanakan.
“Dalam survey Denny JA pada 12 Agustus-19 Agustus 2018 menunjukkan bahwa Jokowi mendapat dukungan yang kuat dari Muhammadiyah dan NU. Pemilih yang mengaku berafiliasi kepada Muhammadiyah dan NU mendukung Jokowi untuk dua periode” jelas Munir.
Kuatnya dukungan Muhammadiyah dan NU terhadap Jokowi, tambah Munir, perlu terus terpelihara. Apalagi saat ini Jokowi berpasangan dengan seorang tokoh NU (Ma’ruf Amin).
Kiai Ma’ruf Amin dapat berbagi peran mengembangkan dan menyolidkan hubungan dengan NU. Sedangkan Jokowi terus membangun kerjasama yang baik dengan Muhammadiyah.
Untuk Muhammadiyah, walaupun Muhammadiyah mengaku netral dalam pilpres 2019, namun pendekatan yang kuat dengan organisasi yang kini dipimpin oleh Haedar Nashir ini sangat perlu.
Pasalnya, sebagai jangkar bangsa, Muhammadiyah mempunyai peran strategis dalam pembangunan nasiona.
“Semoga relasi yang baik antara pemerintah dan ormas saat ini tetap terjalin dan terpelihara dengan baik sampai kapanpun. Pemerintah dan ormas perlu memahami posisi dan kedudukan masing-masing sehingga dapat saling menguatkan satu sama lain” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.