Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pushidrosal Temukan Pendangkalan Dasar Laut dan Kawah Baru Pasca-Erupsi Gunung Anak Krakatau

Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut menemukan pendangkalan dasar laut dan adanya perubahan bentuk morfologi Gunung Anak Krakatau.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pushidrosal Temukan Pendangkalan Dasar Laut dan Kawah Baru Pasca-Erupsi Gunung Anak Krakatau
Tribunnews.com/ Amriyono
Gunung Anak Krakatau terpantau dari KRI Torani 860 yang berjarak 10 mil Jumat (28/12/2018) siang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menemukan pendangkalan dasar laut dan adanya perubahan bentuk morfologi Gunung Anak Krakatau.

Hal itu ditemukan setelah KRI Rigel-933 melakukan survei hidro-oseanografi dan investigasi di area longsoran Gunung Anak Krakatau, pascaerupsi dan longsoran yang menyebabkan tsunami di perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018).

Baca: Satgas Antimafia Bola Polri Panggil Ulang Eks Anggota Exco PSSI dan Dirut PT LIB

Berdasarkan data hasil survei hidro-oseanografi Pushidrosal tahun 2016 dan data Multi Beam Echosounder (MBES) hasil Survei Tim Pushidrosal tanggal 29 hingga 30 Desember 2018, perairan di Selatan Gunung Anak Krakatau terjadi perubahan kontur kedalaman 20 sampai 40 meter lebih dangkal.

Menurut Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro, pendangkalan disebabkan tumpahan magma dan material longsoran Gunung Anak Krakatau yang jatuh ke laut.

Baca: Video Penyelamatan Bayi 11 Bulan di Reruntuhan Bangunan Akibat Ledakan Gas yang Tewaskan 9 Orang

Selain itu, dengan pengamatan visual radar dan analisis dari citra ditemukan perubahan morfologi bentuk Anak Gunung Krakatau pada sisi sebelah barat seluas 401.000 meter persegi atau lebih kurang sepertiga bagian lereng sudah hilang dan menjadi cekungan kawah menyerupai teluk.

"Pada cekungan kawah ini masih dijumpai semburan magma gunung anak Krakatau yang berasal dari bawah air laut," ujar Harjo dalam keterangannya, Selasa (2/1/2019).

Ia menjelaskan investigasi pasca-tsunami di perairan Selat Sunda yang dilaksanakan Pushidrosal merupakan bagian dar tugas yang diamanatkan dalam Kepres 62 Tahun 2016 sebagai Kotama Pembinaan TNI AL dan anggota International Hidrographyc Organization (IHO).

Baca: Prediksi Harga Wuling SUV, Lebih Murah dari Mitsubishi Pajero Sport Ternyata

Berita Rekomendasi

Dalam Kepres tersebut dijelaskan pihaknya mempunyai tugas melaksanakan survei investigasi pada saat terjadi bencana alam maupun kecelakaan di laut untuk menjamin keselamatan navigasi dan keamanan pelayaran bagi kapal-kapal yang sedang berlayar.

"Selain itu data batimetri, oseanografi, data layer dasar laut yang diperoleh dari peralatan sub bottom profiling (SBP) diharapkan dapat di teliti dan dianalisis lebih detail lagi oleh peneliti, pakar,dan akademisi," kata dia.

Tujuannya untuk memberikan informasi kepada pemerintah serta masyarakat terkait fenomena yang terjadi pasca-erupsi dan Tsunami di perairan Selat Sunda.

Lebih lanjut, Harjo berharap dari data hasil survei tersebut akan dapat dibuat penelitian ilmiah dan untuk pembuatan peta khusus tematik Mitigasi Bencana di Kabupaten atau Provinsi di Banten.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas