Polri Terjunkan Pasukan Perang Hutan Buru Kelompok Teroris Ali Kalora
Polri akan menerjunkan pasukan yang memiliki kemampuan perang di hutan untuk memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri akan menerjunkan pasukan yang memiliki kemampuan perang di hutan untuk memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Polri dan TNI telah melakukan analisa secara komprehensif untuk menangani kelompok tersebut.
"Tidak menutup kemungkinan memang apabila diperlukan suatu pengejaran secara masif nanti akan didatangkan pasukan-pasukan yang memiliki teknologi dan kemampuan perang hutan," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019).
Baca: Fahri Hamzah Prediksi Debat Pilpres 2019 Soal HAM Antara Jokowi dan Prabowo Akan Seru
Pasukan ini direncanakan akan membantu Satgas Tinombala melakukan perburuan pada pekan depan.
Dedi mengatakan pihaknya telah menganalisa pula peralatan dan kemampuan apa yang dibutuhkan untuk mem-back up Satgas Tinombala.
Baca: Brigpol DS juga Kirim Video Syur hingga Selingkuh dengan 2 Perwira, Suami Bantu Polisi Usut Kasus
Lebih lanjut, kata dia, perburuan akan dilakukan di dua wilayah yakni Parigi Moutong dan Poso.
Jenderal bintang satu itu menegaskan tim yang diterjunkan akan melakukan blokade untuk mempersempit ruang gerak dan menangkap kelompok Ali Kalora.
Baca: Ungkap Perubahan Tingkah Putrinya, Kahiyang Ayu Sebut Sedah Mirah Protes Tak Mau Lakukan Ini
"Seputaran Parigi Moutong sampai dengan Poso di sekitar Gunung Biru itu terus yang akan betul-betul kami lakukan pemblokadean dan parimeter dulu," tukas mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
Berdasarkan keterangan kepolisian, pengejaran kepada kelompok Ali Kalora dilakukan usai terjadi penembakan terhadap dua polisi.
Dua polisi itu diketahui tengah membawa jenazah korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.