Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK, ICW Bilang Itu Bukti KPK Bekerja

Donal berpendapat serangkaian teror yang menghampiri pimpinan KPK maupun penyidik akan terus terjadi jika polisi tak berhasil mengungkap pelaku teror.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ada Teror Bom Molotov di Rumah Pimpinan KPK, ICW Bilang Itu Bukti KPK Bekerja
Tribunnews.com/Reza Deni
Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz menilai teror bom molotov yang menyerang rumah pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif adalah bukti bahwa lembaga anti rasuah itu bekerja.

Donal mengatakan adanya teror karena ada sesuatu yang terancam.

"Teror ini kan bukti KPK bekerja. Kalau enggak kerja enggak ada teror. Kenapa orang meneror? teror kan dalam kondisi ada yang terancam, ada yang, terganggu ada yang terusik," kata Donal kepada wartawan di Kantor ICW, Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).

Donal berpendapat serangkaian teror yang menghampiri pimpinan KPK maupun penyidik akan terus terjadi jika polisi tak berhasil mengungkap pelaku teror.

"(Tahun) 2008 di bulan Januari itu ada teror bom juga di gedung KPK sehingga seluruh pegawai KPK itu turun pada waktu itu untuk menyelamatkan diri. Selang setahun bulan Juli 2009 itu juga kembali ada teror orang menelepon KPK dan menyebut ada bom yang sudah diletakkan di gedung KPK, sehingga teror teror bom kepada KPK ini sebenarnya bukan kejadian yang pertama dan sudah berulang," jelasnya.

"Dan itu akan terus berulang teror kepada KPK sepanjang pelaku pelaku teror ini tidak terungkap secara hukum," imbuhnya.

Mengenai spekulasi penyebab adanya teror itu, Donal menyebut ada spekulasi politik maupun spekulasi dalam proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK.

Baca: Jokowi Sampaikan Dirinya dan Anies Tidak Ada Masalah

Berita Rekomendasi

Untuk itu, dia meminta pihak kepolisian segera mengungkap pelaku teror itu guna menghindari banyaknya spekulasi yang berkembang, terutama politik.

"Sehingga menurut saya untuk menghindari banyaknya spekulasi dan giringan ke arah politik tentu butuh kerja cepat bagi penegak hukum untuk membongkar kasus ini khususnya pihak kepolisian sehingga menghindari spekulasi politik, kemanan dalam negeri sampai penegakan hukum," tutupnya.

Diketahui, Mabes Polri membenarkan adanya teror bom yang menyasar kediaman Agus Rahardjo di Bekasi dan Laode M Syarif di Kalibata. 

"Jadi untuk kejadian hari ini, ada insiden di kediaman Bapak Agus sama Bapak Laode. Kejadian tersebut benar terjadi hari ini," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, saat konferensi pers di Kantor Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas