Penuturan Ketua RT Rumah Pimpinan KPK Soal Pengamanan
Ia menuturkan, kebanyakan rumah di lingkungan tempat tinggalnya sudah memiliki satpam pribadi.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua RT 01/RW 03, Makmun Azhari, mengatakan tidak ada pengamanan saat terjadinya ledakan bom molotov di kediaman Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif.
"Dulu sih ada, tapi sekarang lagi putus," ucap Makmun di rumahnya, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).
Pria yang mengenakan singlet putih itu juga berujar bahwa kejadian yang menimpa Laode baru sekali saja terjadi.
Ia menuturkan, kebanyakan rumah di lingkungan tempat tinggalnya sudah memiliki satpam pribadi.
Ditambah dengan tata letak kawasannya yang terpotong-potong, menyebabkan pengamanan siskamling jaga sulit diterapkan.
"Lingkungan saya kan sedikit jadi potong-potong. Jadi kebanyakan satpam pribadi udah banyak," tuturnya.
Makmun menjelaskan, akses untuk menuju rumah Laode juga hanya ada satu.
"Kalau jalan akses (dibuka) di Kalibata Selatan. Kalau di Warung Jati sudah ditutup. Di Komplek Benteng ditutup juga," ujar Makmun.
Baca: Wiranto Sebut Hoax Termasuk Teror dan Ancaman, Pelakunya Harus Ditangkap
"Jam 12 malam sampai jam 5 pagi baru dibuka. Aksesnya lewat situ doang. Dulu pernah ditutup tapi dibuka lagi karena orang enggak bisa lewat, sehingga dibuka lagi satu di depan," imbuhnya.
Polri juga membenarkan adanya ancaman teror bom terhadap rumah Laode. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Pol Argo Yuwono, mengatakan terdapat dua buah bom molotov.
"Di kediaman Pak Laode ada bom molotov, botol isi bahan bakar, dua biji dilemparkan," ujar Argo, ketika menyambangi Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2018).
"Sekali tidak menyala, utuh, yang (molotov) kedua pecah," imbuhnya.