Rumah Pimpinan KPK Diteror Bom, Pengamat : Polisi Harus Cepat Menindak Pelakunya
Untuk itu, Caleg Partai NasDem itu meminta pihak kepolisian segera bertindak dan menangkap pelaku agar kejadian serupa tidak terulang
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Laode M Syarif diteror oleh orang tak dikenal, pada Rabu (9/1/2019).
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Hukum C Suhadi mengatakan, teror kepada pimpinan KPK adalah sebuah preseden yang buruk dan tak bisa dibiarkan perbuatannya.
Baca: Laode M Syarif Enggan Beberkan Jumlah Pelaku Teror Bom Molotov di Kediamannya
Untuk itu, Caleg Partai NasDem itu meminta pihak kepolisian segera bertindak dan menangkap pelaku agar kejadian serupa tidak terulang.
"Petugas kepolisian harus segera bertindak untuk mengamankan pimpinan KPK tersebut. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, selain itu harus segera menangkap pelaku Teror aga tidak menjadi ajang kebiasaan,“ kata C Suhadi kepada wartawan, Rabu (9/1/2019).
C Suhadi juga mengatakan agar Pimpinan KPK dan jajarannya tak usah takut dan tetap menjalankan tugasnya dalam memberantas korupsi.
"saya berharap agar pimpinan KPK dan segenap jajarannya tidak usah takut dan gentar menghadapi masalah ini, karena rakyat akan mengawal dan mendukung KPK," tegasnya.
Dikabarkan, rumah Ketua KPK Agus Raharjo yang terletak di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi pada pukul 05.30 WIB ditemukan benda mencurigakan yang diduga menyerupai bom molotov.
Baca: Polri Menduga Benda Mencurigakan di Kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo Fake Bomb
Benda itu disangkutkan di pagar rumah Agus Raharjo.
Lalu, pada pukul 05.30 WIB, rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.