Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Capres - Cawapres Fiktif Nurhadi - Aldo, Muncul Peringatan Adanya Potensi Golput

Sosok capres - cawapres fiktif Nurhadi - Aldo, muncul peringatan akan adanya potensi golput.

Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Viral Capres - Cawapres Fiktif Nurhadi - Aldo, Muncul Peringatan Adanya Potensi Golput
(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Calon presiden nomor 10 Nurhadi, yang banyak diusung di media sosial dengan nama Duet Nurhadi dan Aldo tampil di acara live Rosi di Studio Kompas TV di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (10/1/2019) Tak lupa, dalam poster itu pun tercantum visi misi, hingga tagline. Tertulis jelas calon Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, Nurhadi dan Aldo (Dildo) dari nomor urut 10 dengan dari koalisi Tronjal-Tronjol Maha Asik. 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Nurhadi yang diberi citra sebagai calon presiden tidak sepakat jika meme dirinya disebut sebagai ajakan untuk golput alias tidak memilih dalam Pilpres 2019.

Hal ini dia ungkapkan melalui program Rosi yang tayang di Kompas TV, Kamis (11/1/2019) malam.

"Itu orang ngelamun saja, ndak perlu dirasakan. Yang jelas Nurhadi-Aldo selalu ajak yang terbaik, punya pemimpin yang baik," ujar Nurhadi.

Dia menegaskan, menggunakan hak suara adalah sebuah kewajiban.

Jika tidak ada calon presiden dan wakil presiden yang baik, kata Nurhadi, pilih yang lebih baik di antara keduanya.

Baca: Sudjiwo Tedjo Curiga Ada Campur Tangan Pihak Jokowi di Balik Nurhadi-Aldo, Sang Kreator Buka Suara

Namun, perbedaan pilihan tidak boleh membuat perpecahan.

"Jangan bertengkar. Jadi orang tua itu yang rukun," kata dia.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, pembuat konten Nurhadi, yaitu Edwin justru berkata sebaliknya.

Edwin tidak membantah ketika konten buatannya dikhawatirkan memperbesar jumlah golput.

"Justru semakin bagus," jawab Edwin yang hadir dalam program itu lewat sambungan telepon.

Edwin bahkan mendukung jika ada pilihan kotak kosong dalam surat suara.

Jika tak ada pilihan yang baik, masyarakat berhak tidak memilih.

Ketika ditanya soal perbedaan pendapat dengan Nurhadi, Edwin mengatakan, pada akhirnya itu merupakan pilihan masyarakat.

Pisau bermata dua Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, fenomena Nurhadi bagai pisau bermata dua.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas