Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

HMPI: Rendahnya Nalar Kritis Jadi Pintu Masuknya Hoaks

Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) menyatakan penyebaran hoaks yang masif saat ini akibatkan rendahnya berpikir kritis.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in HMPI: Rendahnya Nalar Kritis Jadi Pintu Masuknya Hoaks
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Suasana diskusi Menjaga Demokrasi dari Bahaya Hoaks untuk Pemilu yang Jujur dan Berintegritas yang digelar Indonesian Democracy Network (IDN), di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) menyatakan penyebaran hoaks yang masif saat ini , satu di antaranya diakibatkan rendahnya berpikir kritis masyarakat.

Kabid Keagamaan HMPI, Fadhly Azhar, mengatakan masyarakat saat ini dipandang mudah menelan informasi mentah-mentah, padahal kebenarannya diragukan.

"Hoaks itu akibat nalar kritis kita rendah. Ini menjadi pintu masuk hoaks," ujar Fadhly, dalam diskusi 'Menjaga Demokrasi dari Bahaya Hoaks untuk Pemilu yang Jujur dan Berintegritas' yang digelar Indonesian Democracy Network (IDN), di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).

Baca: Buruh Bangunan di Klungkung Bali Ini Tak Mampu Bawa Anaknya yang Kritis ke RS, Begini Akhirnya

Ia melihat dahulu kritik yang disampaikan masyarakat cenderung terarah dan memiliki landasan yang jelas.

Hal itu berbeda dengan masyarakat saat ini.

Selain kualitas dan kuantitasnya rendah, kata dia, kritik yang dibangun pun berdasarkan aspek-aspek tak masuk akal.

Berita Rekomendasi

Ia menyebut orang yang dianggap ahli dalam suatu bidang atau keilmuan, kini lebih banyak tak dihiraukan.

Baca: Bursa Transfer Liga 1, Barito Putera Resmi Rekrut Friska Womsiwor

Mereka kalah oleh pendapat pihak-pihak yang tak jelas latar belakangnya namun populer di masyarakat, baik di dunia maya maupun nyata.

"Bayangkan saat ini (keilmuan) Quraish Shihab (dianggap) kalah sama netizen yang beragama baru enam bulan," jelasnya.

Fadhly melihat fenomena ini sebagai matinya kepercayaan masyarakat terhadap para ahli atau sering disebut dengan The Death of Expertise.

Keadaan ini dinilai berbahaya, sebab membuat penyebaran hoaks semakin luas.

"Keadaan The Death of Expertise harus dilawan dengan The Power of Expertise, atau mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap para ahli," kata Fadhly.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas