Rofiq Al Fikri: Survei Median Milik Kader PKS Ingin Dongkrak Elektabilitas Prabowo
Seperti halnya salah satu televisi swasta, Median merupakan lembaga survei yang berbeda dengan lembaga survei lainnya yang menyebut
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNWEWS.COM, JAKARTA-Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu (JAMMAL),Rofiq Al Fikri menyarankan kepada publik untuk tidak risau pasca lembaga Survei Median yang merilis hasil survei terkini. Dalam survei diungkap, perbedaan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Sandi kini hanya berjarak 9,2%.
Rofiq Al Fikri berpendapat, seperti halnya salah satu televisi swasta, Median merupakan lembaga survei yang berbeda dengan lembaga survei lainnya yang menyebut selisih elektabilitas Jokowi-Prabowo terpaut jauh, yakni sekitar 20%.
Rofiq menjelaskan, hendaknya masyarakat mempercayai lembaga-lembaga survei yang berdasarkan sejarah mempunyai keakuratan tinggi dalam mengeluarkan hasil surveynya, sebagai contoh Litbang Kompas, Populi Center, Charta Politica, LSI, dan LIPI.
Dalam rilis yang diterima, Selasa (22/1/2019) Rofiq Al Fikri mengungkapkan Lembaga Survei Median, secara kepemilikan dimiliki oleh seorang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bernama Rico Marbun.
Berdasarkan rekan jejak yang pernah ditelusuri, survey Median pernah mengeluarkan hasil dimana pada Mei 2013 yang lalu, menempatkan PKS sebagai Partai dengan elektabilitas tertinggi dibawah PDIP dan Golkar menjelang Pemilu 2014.
Namun pada akhirnya, hasil survey Median meleset jauh. Pada Pemilu 2014, PKS hanya menempati peringkat ketujuh, jauh dibawah perolehan suara PDIP dan Golkar.
Baca: Pakar Psikologi Politik: Jokowi Agresif dalam Debat, Prabowo Lebih Tenang
Oleh karena itu, dengan segala campur tangan dari pemilik Median yang selalu ngawur dalam mengeluarkan hasil surveynya, publik dihimbau untuk tidak sepenuhnya mempercayai.
Rofiq Al Fikri mengingatkan kembali, hasil survei mampu mempengaruhi opini publik. "Akan tetapi, peran serta publik dalam memilah-memilah informasi yang beredar, akan membawa publik tidak lagi mudah dibodohi," ia menyarankan.
Hingga berita ini diturunkan tribun masih mengonfirmasi pihak yang dimaksud.