Pemuda Bravo 5 Sosialisasikan Program Kampanye Jokowi-Maruf Amin ke Generasi Milenial
Pemuda Bravo 5, menilai kaum muda merupakan pilar penting sebagai generasi penerus estafet kepemimpinan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan pendukung pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo- Ma'ruf Amin, Pemuda Bravo 5, menilai kaum muda merupakan pilar penting sebagai generasi penerus estafet kepemimpinan.
Atas hal itu, Ketua Umum Pemuda Bravo 5 Ali Fanser Marasabessy mengatakan, pihaknya akan membantu Capres dan Cawapres itu terkait program kampanye kepada generasi milenial.
"Karena itu partisipasi aktif pemuda dalam berbagai pembangunan bangsa dan negara dari berbagai tingkatan harus digelorakan," kata Ali di kantor Bravo 5, Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2018).
Ali menuturkan, kelompok milenial atau pemuda menjadi penentu kepemimpinan nasional.
Karena jumlah pemilih pemuda mencapai 70 sampai 80 juta jiwa dari total daftar pemilih tetap (DPT) yakni tercatat 185 juta jiwa.
"Kehadiran Pemuda Bravo 5 ditujukan untuk turut berkontribusi demi kemaslahatan dan masa depan cerah pemuda serta keselamatan bangsa Indonesia yang salah satunya akan ditentukan melalui proses kontestasi kepemimpinan nasional pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada April 2019," ucapnya.
Karenanya, Pemuda Bravo 5 akan menjadi garda terdapan mengawal semangat dan optimisme pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Sebab dia memandang, kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf ke depan adalah sosok pemersatu yang nasionalis dan religius.
Senada, Dewan Pembina Pemuda Bravo 5 Letjen TNI (Purn) Sumardi mengajak kaum milenial dapat memilih Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019.
"Pemuda harapan bangsa, masa depan situasi sekarang perlu pemimpin kebetulan sudah punya hak pilih, memilih itu memilih yang benar untuk bngsa Indonesia," paparnya.
Lebih jauh, Sumardi menyebut agar kaum milenial tidak ikut menyebarkan hoax, tetapi menyampaikan keberhasilan pemerintahan Jokowi selama empat tahun terkahir.
"Pemuda harus menyampaikan berita yang baik keberhasilan pemerintah, pembangunan. Kemudian adanya kartu sehat, kartu pintar. Jangan melakukan hoax," tukasnya.