TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang detik-detik bebasnya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), para pendukungnya pun mulai bersiap menyambut kembalinya 'idola' mereka.

Sebagai simbol merayakan kebebasan Ahok yang kini akrab disapa sebagai BTP itu, sebuah buku pun diluncurkan.

Buku biografi berjudul 'Tjahaja Seorang Basuki' tersebut ditulis oleh Rudi Thamrin.

Peluncuran buku sekaligus diskusi publik itu tentunya turut dihadiri pula oleh sejumlah narasumber yang mendukung Ahok serta ratusan 'Ahoker'.

Dalam acara yang digelar di Graha Serbaguna Taman Kemayoran Condominium, Jakarta Pusat, Rabu (23/1/2019) malam, sang penulis buku mengatakan bahwa dirinya selama ini telah mengikuti perkembangan perjalanan karir Ahok.

Baca: Pendukung Ahok Bawa Spanduk ke Rutan Mako Brimob Tidak Ada Pejuang Yang Tidak Terluka

Mulai dari 2014 silam hingga akhirnya mantan Bupati Belitung Timur itu divonis bersalah terkait kasus penistaan agama dan menjalani masa hukumannya selama hampir dua tahun di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok.

Dalam perjalanan tersebut, ia melihat sosok Ahok sangat spiritual dan dewasa secara emosional.

Menurutnya, Ahok merupakan sosok yang kini telah memiliki kecerdasan dalam mengendalikan emosinya.

Baca: Surat Pengantar Nikah Ahok dan Bripda Puput Rampung, Diurus Seminggu Sebelum Bebas

Seiring waktu berlalu, Ahok dianggap mulai bijak menghadapi fitnah, hujatan dan perlakuan buruk lainnya yang ia terima.

"Saya melihat dia punya kecerdasan emosi sebenarnya, dia tahan gempur, difitnah, dihujat dan sebagainya, mungkin ini kehendak Tuhan, itulah titik tertingginya," kata Rudi, dalam acara tersebut.

Buku tersebut berfokus pada nilai-nilai yang diterapkan Ahok selama perjalanan karirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang diharapkan bisa menginspirasi para pendukungnya.

Dalam acara peluncuran buku sekaligus diskusi publik itu, hadir pula Tokoh Masyarakat Nuril Arifin atau akrab disapa Gus Nuril, Pengamat Politik Karyono Wibowo, Advokat Senior Amirullah Tahir, Peneliti LPI Aven Jaman, Aktivis 98 Tirtayasa, serta Penerbit Sasongko Iswandaru.