Kirim Bantuan untuk Korban Tsunami, Rombongan Pemuda Pancasila Tembus Jalan Berlubang dan Berlumpur
rombongan Pemuda Pancasila yang dipimpin Willy Danandityo, selaku Pelaksana Harian (Plh) Sekum Sapma PP, ini banyak menemui jalan yang rusak parah.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rombongan Pengurus Pusat Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila yang didampingi Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila mengunjungi wilayah terdampak tsunami Banten di Desa Taman Jaya.
Sebelumnya rombongan menyerahkan bantuan berupa 225 kompor gas di Desa Sumber Jaya, Pandeglang, Banten.
Dalam perjalanan menuju Desa Taman Jaya, rombongan Pemuda Pancasila yang dipimpin Willy Danandityo, selaku Pelaksana Harian (Plh) Sekum Sapma PP, ini banyak menemui jalan yang rusak parah.
Baca: Prabowo: Saya Kenal Eka Tjipta Widjaja Sejak Muda, Sehingga Wajib Menyampaikan Belasungkawa
Jalan berlubang dan kubangan lumpur menjadi akses jalan darat yang harus ditempuh.
“Sepanjang jalan badan terasa pegal, karena mobil yang kami tumpangi terbanting kesana kemari akibat jalanan yang penuh lubang dan bebatuan. Butuh waktu 2 jam untuk sampai di Desa Taman Jaya,” ujar Willy di Banten, Minggu (27/1/2019).
Sesampainya di Desa Taman Jaya, rombongan Pemuda Pancasila ditemui langsung Kepala Desa Taman Jaya, Sarju Wahyudin, dan langsung menyerahkan bantuan berupa obat-obatan dan sembako dari MPW Pemuda Pancasila DKI Jakarta yang diwakili Dr Robbi Octadinata SpB.
Baca: Promo Burger King, Beli 5 Varian Burger Cuma Rp 75 Ribu Hingga 10 Februari 2019
Kepala Desa Taman Jaya, Sarju Wahyudin, mengungkapkan sebanyak 63 rumah di daerahnya rusak parah karena terkena tsunami.
Kampung Paniis menjadi daerah yang mengalami kerusakan.
Beruntung bantuan dari pemerintah serta organisasi sosial sangat mencukupi bagi para korban tsunami Banten.
Baca: Kelompok Milenial Banyuwangi hingga Jember Galang Anak Muda Dukung Jokowi
Dalam kesempatan yang sama, Sarju juga mengatakan bahwa kerusakan jalan di wilayahnya yang mencapai 18 kilometer membuat warga kesulitan untuk mengakses ke wilayah lain.
“Akses untuk ke Rumah Sakit terdekat sangat sulit karena akses jalan yang rusak,” katanya.