Tanggapi soal 'Menteri Pencetak Utang', Ketua Umum Golkar Bela Sri Mulyani
"Semua negara berutang bukan hanya Indonesia, negara lain pun berutang. Tentu dengan tingkat suku bunga membaik," kata Airlangga
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membela Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dituduh capres Prabowo Subianto sebagai menteri pencetak utang.
Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian menilai utang pemerintah bukan hanya terjadi pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja, tetapi ada di periode sebelum-sebelumnya.
"Dari seluruh periode presiden, utangnya pasti ada, bahkan porsinya lebih tinggi dari sekarang," ujar Airlangga di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Menurut Airlangga, selama pemerintah dapat membayar utang dan tingkat bunganya bisa diturunkan serta digunakan untuk hal yang produktif, maka hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
"Semua negara berutang bukan hanya Indonesia, negara lain pun berutang. Tentu dengan tingkat suku bunga membaik," kata Airlangga.
Baca: Kisah Alvaro Morata, dari Karier yang Berputar dan Jelang Debut Impian
Oleh sebab itu, Airlangga menilai tuduhan dari Prabowo kepada Sri Mulyani hanya sebagai langkah mencari kritikan ke pemerintah saja, mengingat Partai Gerindra sebagai oposisi.
"Oposisi selalu mengkritik, tentu sulit berharap oposisi memberikan pujian pada pemerintah. Secara proposional kita jawab, yang paling penting masyarakat diberi pengertian bahwa jauh panggang dari api," papar Airlangga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.