Buni Yani: Jangankan Masuk Penjara, Saya Berani Mati
Buni Yani, menyatakan dirinya siap mati untuk memperjuangkan kebenaran yang diyakininya benar.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpidana kasus pelanggaran Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Buni Yani, menyatakan dirinya siap mati untuk memperjuangkan kebenaran yang diyakininya benar.
Hal itu dikatakan Buni Yani saat meminta dukungan Pimpinan Pondok Pesantren Al Barkah, Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Abdul Rosid Syafi'i, di Masjid Albarkah, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2019).
Baca: Sederet Fakta Terkait Recana Eksekusi Buni Yani Hari Ini: Keluar Rumah Sejak Pagi Hingga Respons MA
"Kalau saya sudah berani mati bapak ibu. Takbir! Jangankan masuk penjara, saya berani mati. Enggak ada urusan. Ini kampung halaman saya di Jakarta," ucap Buni Yani.
Namun demikian, Buni Yani mengetahui bahwa perjuangan yang dilakukannya tak bisa serta merta dilakukan dengan cara mengangkat senjata.
Buni Yani pun memahami bahwa negara Indonesia berlandaskan pada hukum dan ketetapan yang berlaku.
"Kata KH Abdul Rosid, sebesar-besarnya fitnah itu kita cegah menggunakan tangan. Tapi di sini bagaimana caranya kita mencegah dengan tangan? Saya ingin mencegahnya dengan tangan. Tapi, apakah saya harus bawa senjata, lalu kemudian melakukan hal yang tidak diperbolehkan di negara ini? Karena itu saya minta petunjuk Pak Kiai," kata Buni Yani.
Baca: Jubir MA: Putusan MA Sudah Jelas Menyatakan Menolak Kasasi yang Diajukan Buni Yani
Buni Yani juga mengatakan, hingga kini ia pun merasa tak melakukan editing terhadap video Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Buni Yani pun bersumpah siap diazab apabila melakukan hal itu.
"Saya sudah bermubahalah kalau saya melakukan seperti editing pemotongan dokumen elektronik sesuai Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang ITE, maka saya bilang ya Allah berikan saya azab sebesar besarnya dan abadi di neraka, tolong aminkan," ucap Buni Yani.
Baca: Buni Yani Minta Eksekusi Ditunda
"Dan bila saya betul dan mereka yang berbohong, maka biarkan azab itu kembali ke mereka, ke para buzzer, pendukung Jokowi, pendukung Ahok, polisi, jaksa dan juga hakim. Saya sudah lebih berkali-kali sudah melakukan itu. Dan itu sudah katakan berulang kali untuk mengetuk hati mereka, bahwa saya tidak melakukan apa yang dituduhkan," ungkap Buni Yani.
Penulis: Rangga Baskoro
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Buni Yani Nyatakan Siap Mati Lakukan Pembelaan, Sudah Bermubahalah dan Siap Diazab