Perayaan Imlek, Netizen Ramai-ramai Ucapkan #TerimakasihGusDur
Imlek atau Tahun Baru China diperingati di seluruh dunia termasuk di Indonesia oleh etnis Tionghoa, Selasa (5/2/2019).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imlek atau Tahun Baru China diperingati di seluruh dunia termasuk di Indonesia oleh etnis Tionghoa, Selasa (5/2/2019).
Peringatan Imlek tersebut tak lepas dari jasa almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Di masa Orde Baru, perayaan Imlek tidak boleh digelar terbuka oleh masyarakat Tionghoa. Bahkan Orde Baru melarang perayaan Imlek melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China.
Presiden Soeharto yang berkuasa kala Orde Baru hanya membolehkan etnis Tionghoa menggelar perayaan agama atau adat istiadat dalam lingkungan keluarga, sementara itu untuk agama kepercayaan China diatur oleh Menteri Agama setelah mendengar pertimbangan Jaksa Agung.
Saat Gus Dur menjadi presiden di era reformasi, bahkan mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 pada 17 Januari 2.000.
Baca: 9 Tradisi yang Sering Dilakukan Ketika Tahun Baru Imlek, Apa Maknanya?
Nah bertepatan dengan perayaan Imlek tahun 2019 ini, netizen mengucapkan banyak terima kasih untuk jasa-jasa Gus Dur.
Di media sosial, tanda pagar/tagar #TerimakasihGusDur menjadi salah satu trending topic di Twitter.
Sejumlah netizen mencurahkan kerinduannya akan sosok Gus Dur, Presiden keempat RI tersebut.
“Tapi Gus, sekarang makin banyak orang yang banget ngafirin orang. Kami rindu nasihatmu Gus. #TerimakasihGusDur,” tulis @DinaRaman sebagai keterangan foto di akun Twitternya.
Akun @maizputra menuliskan bahwa pencabutan larangan perayaan Imlek di tempat umum itu banyak menuai penolakan.
“Keputusan Gus Dur menghapus Inpres Nomor 14/1967, banyak menuai penolakan dengan alasan khawatir komunisme kembali hidup di Indonesia. @jokowi #TerimakasihGusDur,” tulis akun tersebut.
“Setiap orang pasti punya pemikiran & ideologinya masing2, yg tdk dibolehkan adalah memaksakan ideologinya kpd org lain. Kita ucapkan terima kasih kpd Alm.Gusdur yang memperbolehkan perayaan Imlek & ekspresi budaya setelah lebih dari 30thn direpresi Orba. #TerimakasihGusDur,” tulis aku @saaebunglon.