TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02, Jokowi-Ma'ruf unggul perbincangan di media sosial berdasarkan survei Political Wave yang dirilis Jumat ini, (8/2/2019).

Berdasarkan survei yang dilakukan sejak 28 Januari hingga 4 Februari 2019, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 57,25 persen unggul 15 persen dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 42,75 persen.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan bahwa hasil tersebut berdasarkan hasil kerja keras tim pemenangan.

Pihaknya memiliki tim khusus yang memantau media sosial 1X24 jam setiap hari.

"Sebelum political wave itu merilis hasilnya, kami sudah tahu dulu karena kami juga punya tim yang secara khusus memantau media sosial dari hari ke hari jam per jam detik perdetik itu, kami juga punya," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Baca: Maruf Kritik Kesenjangan Ekonomi: Yang Bawah Semakin Lemah, yang di Atas Makin Kuat

Menurut Arsul beberapa bulan sebelumnya Jokowi-Ma'ruf dikritik karena kalah di media sosial oleh Prabowo-Sandi. Padahal Jokowi merupakan petahana yang popularitasnnya sudah tinggi.

"Kami terima sebagai sebuah masukan. Karena faktualnya media sosial itu sebagai sarana ekspresi termasuk kampanye untuk pemilu ya terlepas dari soal hoaks dan ujaran kebencian nya, maka ya kami tingkatkan juga performance kami," katanya.

Setelah kritikan itu, kubu Jokowi-Ma'ruf gencar menggunakan media sosial untuk mengimbangi maraknya hoaks.

Oleh karena itu menurutnya wajar bila saat ini pasangan yang diusung oleh PDIP, Golkar, PPP, PKB, Nadem, Hanura, PSI, PKPI, dan Perindo itu sangat tinggi diperbincangkan di mediaa sosial.

"Kami saat ini fokus membuat meme meme dan Alhamdulillah apa itu yang kami yakini memberikan pencerahan Kepada masyarakat karena juga ada dukungan juga dari media arus utama," pungkasnya.