Petani Cianjur Curhat Ada Petani Lain Melabeli Beras Mereka Dengan Pandan Wangi
Tampak makanan hasil bumi seperti pisang dan jagung ditawarkan kepada rombongan Safari Politik Kebangsaan VII ini.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Hasto Kristiyanto mendengarkan aspirasi petani padi di Kampung Wisata Pandan Wangi, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019).
Aspirasi ini diserap secara merakyat sambil menyantap makanan yang disajikan oleh petani.
Tampak makanan hasil bumi seperti pisang dan jagung ditawarkan kepada rombongan Safari Politik Kebangsaan VII ini.
Juru Bicara TKN Ahmad Basarah, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanuddin dan politikus partai berlambang banteng moncong putih itu tampak menikmati hidangan sambil mendengarkan keluhan petani.
Para petani menyatakan sudah merasa puas dengan dukungan pemerintah. Bantuan seperti alat serta mesin pertanian (alsintan), pupuk, bibit dan pompa air sudah diberikan untuk menunjang produksi padi.
Ketua Asosiasi Padi Pandan Wangi Pepen mengatakan, meski bantuan sudah diberikan, ada beberapa masalah yang harus dibenahi oleh pemerintah.
Di antaranya penegakan hukum kepada mereka yang melabeli produk berasnya dengan nama Pandan Wangi.
Menurut Pepen, beras jenis Pandan Wangi hanya bisa ditanam di lima kecamatan di Kabupaten Cianjur.
Namun, beras Pandan Wangi tidak tumbuh merata di lima kecamatan, melainkan hanya di desa-desa tertentu.
"Kami menjual di sini menjualnya Rp 30 ribu per kilogram. Tetapi di pasaran ada yang mengaku beras Pandan Wangi dan menjualnya Rp 15 ribu. Itu merugikan kami petani," kata Pepen.
Pepen juga mengatakan, beras Pandan Wangi sudah diberikan paten oleh pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Karena jenis berasnya khusus, penjualan beras tidak mengikuti aturan harga pokok penjualan (HPP).
Dalam kesempatan ini, Pepen juga menyerahkan beras Pandan Wangi sebagai simbol pemerintah serta PDI Perjuangan telah memperjuangkan petani.
Hasto yang menerima beras itu mengaku akan menyerahkannya kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Bung Karno menyatakan petani adalah penyanggah negara. Nanti, beras ini, saya kirimkan ke Bu Mega," kata Hasto.
Hasto mengatakan, Megawati selalu berpesan kepada para kadernya, termasuk Yasonna Laoly untuk memperjuangkan petani.
"Ternyata rejam jejak Pak Laoly membantu Pak Jokowi sampai di sini. Ini membanggakan kami semua," tandas Sekjen PDI Perjuangan itu.