TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) mengadakan program 'Know Your Caleg' guna mempermudah pemilih di luar negeri mengenal latar belakang dan visi-misi caleg DPR RI.

Program yang digagas oleh Dino Patti Djalal bersama timnya ini dimaksutkan untuk mempermudah para pemilih diluar negeri dengan DPT berjumlah 2.058.191.

Alasannya karena pada Pileg 2019, para pemilih di luar negeri dihadapkan dengan 105 caleg yang masuk ke daerah pemilihan (Dapil) DKI II.

Dino mengatakan program 'Know Your Caleg' ini digagas karena melihat tingkat partisipasi pemilih luar negeri yang kurang pada Pemilu 2014.

Ia menyebut, partisipasi para pemilih di luar negeri pada 2014 lalu hanya 34 persen dari total DPT sebanyak 2.038.711 pemilih.

"Kenapa program 'Know Your Caleg' dilakukan? Satu, banyak diaspora (WNI yang tinggal di luar negeri) banyak yang tidak kenal calegnya dan seringkali, banyak yang lupa. Mereka tahu dari segi pilpres tapi caleg mereka kurang mengenal," kata Dino dalam jumpa pers di kantor FPCI, Mayapada Tower 1, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).

Baca: Otensitas Sosok Capres Jokowi Dan Prabowo Akan Sangat Terlihat Di Debat Kedua

Dino menjelaskan mekanismenya, yakni FPCI akan mewawancara seluruh caleg Dapil DKI II tentang visi-misi dan program yang mereka tawarkan untuk para WNI di luar negeri.

Hasil wawancara, berikut dengan latar belakang para caleg akan diunggah dalam situs www.calegdiaspora.org yang di-launching pada 1 Maret 2019 ini.

Untuk mensosialisasikan program ini FPCI juga akan meminta bantuan sejumlah pihak seperti influencers.

"Sebelum 1 Maret yang jelas akan disosialisasikan via WhatsAP, Instagram, melalui influencer. Dan melalui ormas-ormas Diaspora Indonesia di luar begeri. Selebriti Diaspora, Anggun (penyanyi Anggun C Sasmi) siapa tahu mau membantu," ungkap Dino.

Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu menyebut para caleg yang masuk dalam Dapil DKI II sebagai 'Caleg Diaspora'.

Ia berharap dengan sebutan itu para caleg di Dapil DKI II bisa memperjuangkan aspirasi Diaspora Indonesia.

"Ini akan meningkatkan kualitas demokrasi sekaligus mereformasi sistem pemilu agar lebih responsif bagi kepentingan diaspora," jelasnya Dino.