Panglima TNI Kunjungi Pesantren Nadlatul Ulum di Kabupaten Maros
Ulama, santri dan pondok pesantren memiliki peran yang sangat penting karena umat menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum di Soreang, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa malam (12/2/2019).
Dalam ceramahnya, ia mengatakan pesantren berperan menyiapkan umat yang bersatu membangun bangsa, memperkuat persatuan dan kesatuan, memerangi kemiskinan dan kebodohan serta menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman untuk hidup berdampingan dengan seluruh komponen bangsa lainnya.
“Di sinilah peran penting pondok pesantren, ulama, dan para santri untuk mendorong masyarakat menjadi masyarakat yang maju dalam ke-Bhinneka Tunggal Ika-an,” tegas Hadi Tjahjanto seperti keterangan pers tertulis yang disampaikan Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman/
Hadi mengatakan, ulama, santri dan pondok pesantren memiliki peran yang sangat penting karena umat menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks.
“Tanpa bimbingan yang baik dari para ulama, tanpa adanya santri yang menjadi contoh, umat Islam dapat kehilangan arah atau bahkan hanya menjadi buih di lautan,” kata Hadi.
Hadi juga menegaskan, setiap pesantren dipandang sebagai samudera ilmu. Para santri mempelajari ilmu agama dibimbing oleh para pengasuh pondok.
“Di pesantren kita tidak hanya menjalankan perintah untuk menuntut ilmu, tetapi juga sekaligus memperdalam pengetahuan agama dan mengamalkannya. Di pesantren pulalah kita dapat memahami ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, rahmatan lil alamin,” kata Hadi.
Baca: Viral Polisi Interogasi Tersangka Pakai Ular, Polda Papua Meminta Maaf
Hadi juga mengatakan, kemajuan yang ada saat ini harus disikapi dengan baik oleh umat Islam dengan cara membangun umat yang berkualitas.
“Umat yang berkualitas adalah umat yang mengamalkan Islam secara kaffah sekaligus membina diri dengan berbagai ilmu pengetahuan dan wawasan. Umat Islam yang berpengetahuan akan menjadi umat yang sejahtera dan unggul,” jelasnya.
Baca: Diancam Polisi Akan Dirazia Kalau Nekat di Jalanan, Operator Sepeda Listrik Migo Siap Patuhi Aturan
Dalam menyikapi berbagai isu dan permasalahan, Hadi juga meminta umat Islam agar dewasa. “Saya katakan demikian karena kita harus melihat setiap masalah dengan kepala dingin, hati yang jernih dan jiwa yang lapang, agar tidak mudah terbakar amarah, terhasut dan bahkan diadu domba,” kata Hadi.
Dalam foto yang terlampir pada rilis tersebut, Hadi tampak mengenakan kopiah hitam dan kemeja islami putih.
Hadi tampak berbicara di atas mimbar di hadapan sejumlah santri berkopiah putih dan hitam serta kemeja islami putih.
Pada acara silaturahim tersebut hadir pula Menteri Ketenagakerjaan RI Muhammad Hanif Dhakiri, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Aster Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Hamidin, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Sanusi Baco.