TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPU RI sebut sejauh ini pihaknya telah mencetak lebih dari 360 juta lembar surat suara.

Angka tersebut baru 40 persen dari total surat suara yang diperlukan sekitar 939.879.651 lembar pada Pemilu serentak 2019. Jumlah pencetakan tersebut diklaim tengah dikebut.

"Saat ini kami sudah mencetak 360 juta lebih dan akan didistribusikan ke provinsi dan daerah tertentu," kata Komisioner KPU RI, Ilham Saputra di Kantornya, Jumat (15/2/2019).

Dalam pendistribusiannya, KPU akan memprioritaskan daerah-daerah yang berlokasi jauh dari pusat percetakan untuk dikirimkan logistik pemilu terlebih dahulu. Kebijakan tersebut berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan dan antisipasi kondisi geografis yang bisa menyebabkan kemoloran waktu.

Daerah seperti Yogyakarta yang dekat dengan salah satu percetakan surat suara di Jawa Timur masih belum sama sekali mendapat distribusi, karena pertimbangan jarak yang dekat. Sedangkan di ujung-ujung pulau Indonesia sudah didistribusikan secara bertahap.

"Ada juga daerah-daerah yang belum dicetak sama sekali, karena daerah-daerah tersebut daerah-daerah yang memang kami anggap dekat, seperti Jogja, secara geografis juga tak ada masalah, jadi itu kami belakangkan," katanya.

Baca: Soal Bukalapak, TKN: Militansi Pendukung Jokowi Makin Kuat di Udara

"Aceh sekarang sudah hampir semua, Sumatera Utara juga sudah mulai, kemudian beberapa tempat di Papua sudah masuk lewat kapal laut, walau belum semua tapi sekarang bertahap kami penuhi," imbuh Ilham.

Untuk diketahui, KPU RI telah menunjuk 6 perusahaan percetakan yang mendapat hak pengadaan surat suara.

Adapun 6 perusahaan tersebut, yaitu PT Aksara Grafika Pratama sebanyak 68.176.374 surat suara, PT Balai Pustaka sebanyak 137.894.529 surat suara, PT Gramedia 292.019.984, PT Temprina Media Grafika 25.019.544 surat suara, PT Puri Panca Puji Bangun 107.714.90 surat suara, PT Adi Perkasa Makasar 77.054.270 surat suara.

Total surat suara yang dicetak yakni 939.879.651 surat suara.