TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia optimistis meraih kembali kursi keanggotaan Dewan HAM PBB periode 2019-2022.

Hal itu disampaikan oleh Direktur HAM dan Kemanusiaan Kemlu RI, Achsanul Habib, di ruang Palapa, kantor Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).

Ia mengatakan, meski bertarung suara dengan negara di Asia Pasifik lain seperti Cina, Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Kepulauan Marshall, Indonesia telah memiliki rekam jejak yang baik di mata dunia internasional

Indonesia tercatat menjadi anggota Dewan HAM, pada tahun 2006-2007, 2007-2010 dan 2011-2014.

Indonesia pada periode ini mengusung tema pencalonan adalah "a true partner for democracy, development and social justice."

"Kalau soal peluang kita akan optimis ya, karena seperti saya sampaikan tadi modal yang kita punya cukup baik," kata Achsanul Habib.

Selain rekam jejak yang telah terbukti, Indonesia ujar Achsanul, telah pula mendapatkan dukungan lebih dari 50 negara.

"Ada 57 negara yang berpotensial mendukung, diantaranya 9 negara di Asean, Afrika maupun Amerika Latin," tutur dia.

Ia menambahkan, bahkan Uni Eropa sejauh ini memiliki pandangan positif tentang peran dan aktivitas Indonesia.

"Sehingga mudah-mudahan insya Allah dukungan akan terus datang. Kita akan pelajari lagi peta lapangannya, namun yang optimis kita sama sama optimis semuanya," harap dia.

Pemilihan anggota Dewan HAM sendiri akan dilakukan pada November 2019.