Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasum TNI Bahas Ancaman Siber Terhadap Integritas NKRI Pada Rakorkomlek 2019

Rakorkomlek TNI Tahun 2019 digelar di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Willem Jonata
zoom-in Kasum TNI Bahas Ancaman Siber Terhadap Integritas NKRI Pada Rakorkomlek 2019
Puspen TNI
Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi dan Elektronika (Rakorkomlek) TNI Tahun 2019 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Mayjen TNI Joni Supriyanto mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) perlu bergerak cepat dan bersinergi, untuk mampu menyikapi dinamika perubahan lingkungan strategis.

Apalagi perubahan itu terjadi  sedemikian cepat dan sulit diprediksi ditambah hadirnya berbagai bentuk ancaman siber terhadap integritas NKRI.

Hal itu disampaikannya pada saat membuka Rakorkomlek TNI Tahun 2019 di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, sebagaimana dalam rilis yang diterima Tribunnews.com dari PLH Kabidpenum Puspen TNI, Letkol Inf Abidin Tobba pada Kamis (21/2/2019).

Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi dan Elektronika (Rakorkomlek) TNI Tahun 2019 yang bertema “Meningkatkan Kemampuan Komlek TNI dengan Berpedoman pada Prioritas Kebijakan dan Penekanan Panglima TNI Guna Mendukung Tugas Pokok" diikuti oleh 121 peserta.

Baca: Gelar Rakorops 2019, TNI AL Petakan Ancaman Keamanan Kemaritiman

"Tema ini saya anggap sangat tepat karena fenomena global yang berdampak pada munculnya ancaman kontemporer dengan teknologi yang semakin canggih, menjadi semakin sulit diprediksi untuk dihadapi berbagai negara di dunia termasuk Indonesia," kata Joni.

Joni juga meyakini bahwa perubahan paradigma akan terjadi seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, elektronika dan informatika sedemikian pesat yang akan berpengaruh juga terhadap teknologi militer dan doktrin pertempuran.

Berita Rekomendasi

“Fenomena tersebut mendorong hadirnya ancaman kontemporer yang berupa ancaman asimetris, siber, biologi, dan kesenjangan sosial yang harus kita waspadai bersama”, katanya.

Menurut Joni, ada beberapa pemikiran strategis di bidang Komlek TNI perlu dikembangkan ke depan dalam membangun sistem Interoperabilitas Komando dan Pengendalian TNI dalam rangka mendukung Network Centric Warfare dan C4ISR.

"Hal ini menuntut adanya keterlibatan dan peran serta beberapa Kementerian, Lembaga dan Industri Strategis Nasional”, kata Joni.

Joni juga mengatakan bahwa keberadaan Komlek TNI merupakan ujung tombak mata dan telinga TNI yang mampu menjangkau seluruh penjuru tanah air.

Selain itu Joni juga mengatakan masih perlu merumuskan kembali formulasi yang efektif tentang penggelaran Komlek TNI yang bercirikan kekhasan geografis NKRI, sehingga mampu menjawab tuntutan dan tantangan tugas TNI ke depan.

Ia juga mengatakan Komlek TNI merupakan bagian penting dan strategis harus mampu mengimbangi dinamika ancaman yang berubah dengan cepat.

“Komlek TNI tidak boleh bekerja sendiri dan harus bersifat multidimensional, sehingga dibutuhkan interoperabilitas Komlek TNI yang terintegrasi dan tergelar di seluruh wilayah NKRI guna mendukung efektivitas pencapaian tugas pokok TNI baik Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Milier Selain Perang (OMSP)”, kata Joni.

Joni mengatakan TNI harus melanjutkan transformasi diri menjadi organisasi yang profesional, modern, tangguh, berjiwa kesatria, militan, loyal manunggal dengan rakyat, dan diimbangi dengan kemajuan dan modernisasi Komlek TNI.

"Itu semua harus diwujudkan bersama secara berkesinambungan dan konsisten pada setiap generasi TNI," kata Joni.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas