Hasil Survei indEX, Menurunnya Elektabilitas PDIP dan Peluang Dua Partai Baru Lolos
“Penurunan tajam capaian elektabilitas PDIP diperkirakan karena migrasi pemilih muslim ke partai-partai nasionalis lainnya,”
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Kenaikan paling signifikan terjadi pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Melejit ke angka 4,1 persen, PSI kini mengamankan posisi untuk dapat lolos menembus parliamentary threshold,” kata Vivin.
Lompatan elektabilitas PSI cukup menarik, mengingat keseriusan kader-kadernya dalam membangun awareness kepada publik, lanjut Vivin.
“Cara PSI berkampanye dengan meluncurkan video pendek Grace Natalie menimbulkan perbincangan publik,” jelas Vivin.
Publik tampaknya merindukan politik yang riang dan gembira, alih-alih adu kebohongan dan kebencian seperti marak di media sosial.
“Video PSI tersebar luas di berbagai platform media sosial termasuk grup-grup Whatsapp,” tutur Vivin.
Faktor lain yang diduga berkontribusi pada peningkatan elektabilitas PSI adalah ketegasan sikap parpol tersebut soal pendirian rumah ibadah.
“Selama bertahun-tahun isu kebebasan beragama menjadi sorotan publik, di antara partai-partai nasionalis hanya PSI yang paling jelas sikapnya terhadap deregulasi rumah ibadah,” terang Vivin.
Parpol-parpol lain masih harus berjuang untuk bisa lolos ke Senayan, termasuk parpol seperti PPP (3,2 persen), PKS (3,0 persen), PAN (2,8 persen), dan Hanura (1,1 persen).
Demikian pula dengan parpol kecil seperti PBB (0,8 persen), PKPI (0,3 persen), serta pendatang baru Berkarya (0,6 persen) dan Garuda (0,2 persen).
“Dengan memperhitungkan margin of error, Perindo akan menemani PSI sebagai parpol baru yang berpeluang masuk ke parlemen,” pungkas Vivin.
Baca: Partai Politik Harus Punya Sikap Tegas
Survei indEX Research dilakukan pada 11-15 Februari 2019, dengan jumlah responden 1200 orang.
Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.