Manfaat Makan Bersama Keluarga Bagi Anak
Direktur Eksekutif IPI Karyono Wibowo, mencermati menurunnya elektabilitas PDIP karena bergabungnya Ahok dari sisi lembaga survei.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Makan bersama keluarga punya dampak positif bagi perkembangan anak.
Sebuah studi menunjukkan anak belajar banyak melalui pengalaman makan bersama keluarga. Dan hal itu dapat meningkatkan kemampuan belajar anak.
Saat makan, anak akan memerhatikan apa yang ada di sekitar mereka.
Studi yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences mengungkapkan bahwa waktu makan bersama keluarga akan membantu anak memahami isyarat-isyarat sosial.
Artinya, anak akan belajar cara bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang sekitar. Mereka akan lebih cepat menguasai bahasa.
Para peneliti melakukan percobaan terhadap 200 anak usia 1 tahun. Penelitian ini mennjukkan makanan yang disukai anak dan tidak.
Penelitian ini mencoba untuk melihat respons bayi dan bagaimana bayi mengkomunikasikan hal tersebut.
Baca: Ingin Bayi Tumbuh Cerdas? Ini Makanan yang Disarankan untuk Ibu Menyusui
“Penelitian ini menunjukkan bahwa anak akan mengalami pengalaman sosial ketika berada kondisi makan,” ujar Zoe Liberman dari University of California, salah seorang peneliti.
Dengan demikian, orangtua memang sangat penting untuk memunculkan kebiasaan makan bersama keluarga. Sebab dengan makan bersama keluarga anak lebih terlibat dalam pengalaman sosial.
Apalagi, dengan perkembangan digital yang cukup pesat waktu makan kerap dihabiskan hanya dengan gadget saja.
Padahal, manfaat makan bersama keluarga sangat baik untuk tumbuh kembang si kecil.
Penelitian ini juga mengungkapkan makan bersama keluarga juga memiliki manfaat bagi kesehatan anak.
Orangtua dan anak menjadi saling memerhatikan dan orangtua juga cenderung memerhatikan asupan gizi.
Anak juga menjadi tidak memilih makanan karena melihat banyak contoh di sekitarnya.
Misalnya saat ia malas makan sayuran. Ia melihat Anda dan anggota keluarga lain senang memakannya. Dengan begitu, si kecil ikut senang memakannya.
Maka itu, jangan biasakan memisahkan makanan dan jam makan anak. Ambil waktu pada pagi atau malam hari sebagai waktu makan bersama.
Komunikasi terbuka juga membuat anak menjadi lebih positif dan antusias terhadap lingkungan sekitarnya.(*)