Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenag Tegaskan Pendidikan Agama Mustahil Dihapus Pemerintah

Kamaruddin mengatakan di negara sekuler seperti Inggris dan sejumlah negara Eropa Barat, pelajaran agama wajib di sekolah

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kemenag Tegaskan Pendidikan Agama Mustahil Dihapus Pemerintah
Fabian Januarius Kuwado/KOMPAS.com
Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Musyawarah Nasional Alim Ulama serta Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Al Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019) siang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama RI melalui Ditjen Pendidikan Islam angkat bicara terkait viralnya rekaman seorang ibu yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan menghilangkan pendidikan agama di sekolah jika terpilih kembali.

Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, tidak mungkin pendidikan agama dihapus dalam kurikulum sekolah dan madrasah, apalagi di Indonesia, negara yang dikenal sangat religius.

Baca: Pendidikan Agama Islam untuk Millenial di DMI Channel

"Mustahil pelajaran agama dianggap tidak penting, dan akan dihilangkan," jelas Kamaruddin Amin dalam keterangan persnya, Selasa (5/3/2019).

Kamaruddin mengatakan di negara sekuler seperti Inggris dan sejumlah negara Eropa Barat, pelajaran agama wajib di sekolah.

"Pendidikan agama wajib di sekolah yg diselenggarakan oleh pemerintah (public schools) apalagi di sekolah yang diselenggarakan oleh gereja (faith based schools)," lanjut dia.

Ia menerangkan, dalam empat tahun terakhir, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag justru terus berupaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan agama dan keagamaan, salah satunya adalah mengembangkan madrasah unggulan, Pesantren salafiyah, maupun ma'had aly (perguruan tinggi di pesantren).

Baca: Korban Gempa Bumi Lombok Mendapat Bantuan Dari Direktorat Pendidikan Agama Islam

Berita Rekomendasi

Selain penguatan fisik, penguatan itu juga dilakukan pada aspek SDM (beasiswa), kurikulum maupun penguatan proses belajar mengajar.

"Saya justru optimis, pendidikan agama ke depan di Indonesia akan semakin kuat dan berkualitas," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas