Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menhan: Yang Bilang Kafir Saya Tempeleng

Saking gemasnya Ryamizard mengaku akan menempeleng oknum yang mudah memberikan cap kafir kepada orang lain.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Menhan: Yang Bilang Kafir Saya Tempeleng
TRIBUN/HO
Menhan RI Ryamizard Ryacudu menghadiri Rapat Paripurna DPR RI, terkait Pembicaraan Tingkat II dalam rangka pengambilan keputusan, terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan Pemerintah RI dengan Belarus, tentang Kerja Sama Industri Pertahanan untuk disetujui menjadi Undang-Undang, di Ruang Rapat Nusantara II DPR RI, Rabu (13/2/2019). TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu nampaknya cukup gemas dengan polemik pemberian cap ‘kafir’ dari satu pihak ke pihak lain yang tengah hangat dibicarakan masyarakat.

Dalam pembukaan Rakor Evaluasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2019) Ryamizard mengaku mengetahui sendiri fenomena tersebut.

Saking gemasnya Ryamizard mengaku akan menempeleng oknum yang mudah memberikan cap kafir kepada orang lain.

“Saya selalu baca ayat ‘lakum diinukum wa liiyadin” bagi ku agama ku, bagimu agama ku, saya tidak menyembah yang kamu sembah dan kamu tak menyembah yang aku sembah, masuk neraka itu urusan Tuhan, enak saja bilang kafir-kafir, kalau ada yang bilang kafir saya tempeleng,” ucapnya.

Ryamizard mengajak sebagai masyarakat Indonesia yang beragama harus berpegang pada Pancasila.

“Pancasila itu kan persatuan yang berperikemanusiaan, Pancasila juga nilainya sama dengan Islam, yaitu mengajak pada persatuan dan kebersamaan yaitu silaturahmi, yang tidak melaksanakan silaturahmi tidak akan mendapat rahmat dari Allah,” imbuhnya.

Baca: Rumah Rampasan Milik Akil Mochtar Telah Diserahkan KPK ke KPKNL Pontianak

Oleh karena itu Menhan mengimbau masyarakat tak perlu ribut soal itu karena negara dan konstitusi menjamin ketenangan warganya untuk menjalankan ibadah masing-masing.

Berita Rekomendasi

“Kalau ribut masalah agama kita harus ingat bahwa Pancasila sudah mengakomodasi agar masyarakat bisa menjalankan ibadahnya masing-masing dengan tenang, kita bukan negara agama, kita ini Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jadi harus saling menghormati,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas