Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla angkat bicara terkait insiden penembakan yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Jusuf Kalla pun mengenang Selandia Baru ketiak dirinya berlibur bersama keluarga dan merayakan tahun baru 2019 lalu di Queenstown.

Jusuf Kalla melihat Selandia Baru merupakan negara yang aman, terbuka, serta hidup bermasyarakat tanpa diskriminasi.

Ia menceritakan pengalamannya saat menjalankan ibadah salat di masjid yang ada di negara tersebut.

Ia merasa sangat aman ketika beribadah di sana.

Baca: Kronologi Penangkapan Ketum PPP M Romahurmuziy di Surabaya

"Saya dua kali salat di masjid sana dan itu sangat baik, sangat terbuka pemerintah dan masyarakat di sana, tidak ada unsur-unsur diskriminatif di sana, dan masjid itu ada di mana-mana," ungkap Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).

Bagi Jusuf Kalla, Selandia Baru justru sangat Islami di mana masyarakat saling menghormati jika ada warga yang beribadah ke masjid.

"Itu negara yang selalu aman, selalu dikatakan aman dan justru dikatakan sangat islami karena hubungan antara manusia paling baik dan saling menghormati dan orang ke masjid ya biasa saja, seperti kita di sini, tidak ada perasaan ketidaksenangan," kata Jusuf Kalla.

Baca: Pemain Asian Incaran Persib Bandung, Park Jun-tae Atau Park Chu-young?

Dirinya pun menyatakan kesedihan atas insiden tersebut dan mengutuk pelaku yang disebutnya telah menjalankan misi yang terorganisir.

"Kita doakan para korban dan juga mengutuk itu pelakunya yang menurut kabar pelakunya beberapa orang, mungkin 4 orang, berarti ini suatu upaya yang sangat terorganisir, sangat di rencanakan dengan baik. Apalagi dia membawa kamera sendiri, live streaming," kata Jusuf Kalla.

Diketahui terjadi insiden penembakan di dua masjid, Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) pukul 13:40 waktu setempat.

Baca: Ketua DPP PSI Kutuk Aksi Teror di Selandia Baru

Dilansir dari media setempat, seorang saksi mata melihat seorang pria menenteng senjata lalu memasuki masjid saat jemaah sedang menjalankan ibadah salat.