M Qodari: Sudah Tepat Penunjukan Suharso Monoarfa sebagai Plt
Suharso Monoarfa menjadi Plt Ketua Umum PPP menggantikan ketua umum sebelumnya, Romahurmuziy, yang ditetapkan sebagai tersangka suap
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai ditunjuknya Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan sudah tepat.
"Hemat saya tepat sekali karena beliau tokoh senior PPP yang dihormati internal," ujar M Qodari kepada wartawan, Senin, 18 Maret 2019.
Suharso Monoarfa menjadi Plt Ketua Umum PPP menggantikan ketua umum sebelumnya, Romahurmuziy, yang ditetapkan sebagai tersangka suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Romy resmi diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP dalam rapat pengurus harian DPP PPP. Rapat turut dihadiri pimpinan majelis.
Selain diberhentikan, Romy juga telah memberikan surat pengunduran diri sebagai ketua umum.
Ia terjerat kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama baik di pusat maupun daerah. Romy tertangkap tangan oleh KPK pada Jumat kemarin.
Qodari mengatakan, sosok Suharso, selain dihormati, juga memiliki relasi dan komunikasi yang luas dan bagus dengan pihak di luar partai.
Kendati begitu, mengenai peluang PPP memenuhi ambang batas parlemen akan tergantung pada strategi yang dilakukan.
"Selain konsolidasi internal juga diperlukan gebrakan komunikasi politik baru untuk meng-counter efek negatif yang mungkin timbul akibat Romy tersangka," ujarnya.
Menurut Qodari, kasus Romy yang terseret kasus suap ini akan mempengaruhi citra partai politik ketimbang citra para calon legislatif. Pasalnya, suara PPP merupakan hasil kombinasi citra parpol dan caleg.