Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dugaan Calo Suara di Luar Negeri, Dino Patti Djalal Mengadu ke Bawaslu

Para calo tersebut, dikatakan Dino, menawarkan jaminan bagi para calon legislatif Dapil DKI Jakarta II, terutama calo suara di Malaysia.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dugaan Calo Suara di Luar Negeri, Dino Patti Djalal Mengadu ke Bawaslu
Reza Deni/Tribunnews.com
Dino Patti Djalal menerangkan terkait dugaan calo suara di luar negeri 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Founder Community Foreign Policy Community Indonesia, Dino Patti Djalal mendatangi Bawaslu RI untuk mengadukan adanya dugaan calo suara di luar negeri jelang Pemilu 2019.

Para calo tersebut, dikatakan Dino, menawarkan jaminan bagi para calon legislatif Dapil DKI Jakarta II, terutama calo suara di Malaysia.

"Kami cukup banyak mendapatkan laporan tampaknya paling rawan pemilihan di luar negeri di Malaysia. Ada tendensi calo suara, yaitu orang-orang yang menawarkan suara yang terjamin dan ini karena memang medan di Malaysia itu sangat sulit," ujarnya di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019)

Wakil Menteri Luar Negeri era Presiden SBY itu mengatakan, para calo suara tersebut di Malaysia menawarkan harga bermacam-macam.

Baca: Liga Primer dan FA dituduh menerapkan standar ganda karena tidak melakukan penghormatan atas korban serangan masjid

Baca: Tunjukkan video serangan masjid Selandia Baru dalam kampanye, presiden Turki dikritik

"Ada laporan satu suara dihargai 15 Ringgit, ada lagi yang 50 Ringgit. Saya sampaikan ini dari informasi para caleg," imbuhnya.

Dirinya mengaku sudah bertemu dengan Ketua Bawaslu RI, Abhan, meski dirinya melapor dalam bentuk lisan dan bukan laporan resmi.

Berita Rekomendasi

"Kalau memang dirasakan perlu adanya laporan resmi tentu saya akan pertimbangkan, tapi sekarang saya menyampaikan dari para caleg itu dahulu," ujarnya

Pihak Bawaslu, dikatakan Dino, juga memperhatikan hal ini dan juga mengatakan bahwa kerawanan semacam ini bakal terjadi. Untuk itu, dia merasa perlu ada pengawasan lebih ketat di Malaysia.

"Sebagai aktivis diaspora yang menginginkan pemilu ini benar-benar bersih, saya khawatir. Lokasi yang rawan mungkin di wilayah yang banyak perkebunan, pabrik, dan perusahaan konstruksi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas